"Pusat riset itu akan menjadi pusat inovasi mobilitas terbesar di Silicon Valley," kata Mark Fields, CEO Ford saat membuka gelaran Further With Ford 2015.
Gelaran itu menggarisbawahi rencana Smart Mobility dari Ford. Ini adalah bagian dari rencana jangka panjang membawa Ford ke level berikutnya dalam hal konektivitas, mobility, kendaraan otonom, pengalaman pelanggan, dan big data.
Fields mengatakan Ford ingin dipandang sebagai perusahaan otomotif dan mobilitas. Mobilitas, ujarnya, bukan hanya soal pergerakan dari satu titik ke titik berikutnya tapi juga soal kemajuan manusia.
Beberapa eksperimen, ujar Fields, telah dilakukan Ford dalam mewujudkan rencana itu. Misalnya eksperimen bernama Dynamic Shuttle yang digelar di New York dan London. Eksperimen ini menyediakan jasa antar jemput dari titik ke titik bagi para pekerja.
Selain itu, ia juga mengatakan, Ford bakal terlibat dalam program berbagi mobil antar-pengguna (peer-to-peer car sharing). Ini adalah layanan sewa mobil yang memungkinkan pemilik mobil menyewakan mobilnya ke pengguna lain.
"Sebut saja ini AirBnB untuk mobil," kata Fields, meminjam gaya startup di Silicon valley kalau menjelaskan sebuah produk baru.
Saat ditemui wartawan KompasTekno, Wicak Hidayat, seusai keynote speech-nya, Fields mengaku melihat potensi penerapan kedua teknologi itu di kota-kota seperti Jakarta.
Saat ini, ujar Fields, Ford masih fokus eksperimen Smart Mobility di kota-kota tertentu, termasuk di beberapa kota di negara berkembang. Ke depannya, tidak tertutup kemungkinan digelar sebuah eksperimen di Jakarta.
"Layanan berbagi kendaraan, saya kira ada potensi untuk bisa berjalan di Jakarta," ujar Fields.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.