KOMPAS.com - Saat ini kita memasuki era di mana kehidupan seseorang diukur dari media sosial. Kesuksesan, kekayaan, kecerdasan, kepintaran, kebaikan dan popularitas semata-mata dilihat dari tiga indikator: foto yang diunggah, jumlah follower dan like.
Hal itu tampaknya membuat seleb Instagram Essena O'Neil undur diri dari hingar bingar media sosial. Padahal, banyak orang yang iri melihat kehidupan O'Neil yang sebelumnya gencar ia pamerkan lewat akun Instagram, YouTube, Tumblr dan Snapchat.
"Tak ada yang keren dari dirimu jika yang kamu lakukan hanya mengunggah foto hasil editan ke media sosial untuk membuktikan bahwa kamu keren," kata O'Neil dalam unggahannya di situs bertajuk "Let's Be Game Changers".
Di situs tersebut, O'Neil mengunggah video-video provokatif tanpa sentuhan make-up dan baju-baju mewah. Ia juga mem-posting hal-hal positif tentang musik, buku, kesetaraan gender, teknologi dan makanan sehat.
Keinginan berhenti menipu diri sendiri.
O'Neil yang baru berusia 18 tahun memulai "karir" sebagai blogger fesyen. Kemudian ia merambah ke sektor fitnes dan terakhir sebagai remaja cantik yang doyan pamer foto busana sehari-hari di Instagram.
Ia memiliki lebih 265.000 pengikut di YouTube dan 702.000 pengikut di Instagram. Tapi hal itu, menurut pengakuannya, tak membuat O'Neil bahagia.
Kini, akun-akun tersebut ia gunakan untuk mengkampanyekan gerakan "berhenti menipu diri sendiri lewat media sosial".
Ya, O'Neil mendefinisikan kecenderungan generasinya memanfaatkan media sosial sebagai tindakan penipuan terhadap diri sendiri dan orang lain. Kenapa?
"Saya menghabiskan kehidupan remaja saya untuk status sosial, penerimaan sosial, dan penampakan fisik yang basisnya adalah media sosial. Itu semua tak nyata. Itu semua manipulasi untuk saling membandingkan diri dengan orang lain," ia menjelaskan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.