KOMPAS.com - Selama ini, Apple dikenal sebagai salah satu perusahaan yang menghormati perbedaan. Namun, kejadian pekan ini di Apple Store Melbourne, Australia, tampaknya mencoreng citra tersebut.
Lewat sebuah video yang diunggah ke Facebook oleh warga Australia Francis Ose, tampak pegawai Apple Store mengusir tiga remaja kulit hitam dari toko resmi tersebut.
Alasannya karena pegawai Apple Store mencurigai tiga remaja tersebut berniat mencuri barang. "Intinya, ini rasisme," begitu ditulis Ose pada keterangan video, sebagaimana dilaporkan Cnet dan dihimpun KompasTekno, Minggu (15/11/2015).
Video itupun jadi viral hingga diketahui CEO Apple Tim Cook. Gusar, Cook pun mengirim e-mail yang menunjukkan kekecewaannya. (Ini tautan videonya).
"Apple adalah perusahaan yang terbuka. Insiden di Australia tak dapat diterima," kata Cook dalam e-mail yang ditujukan ke seluruh karyawan Apple.
"Salah satu pegawai kita berperilaku yang mengejutkan bagi kita semua," ia menambahkan.
Diketahui, persamaan hak dan kesempatan di Apple bisa dibilang terbuka bagi semua orang dari berbagai latar belakang suku, agama, ras dan warna kulit.
Beberapa petinggi Apple diketahui merupakan orang kulit hitam. Antara lain CFO Apple James A Bell yang merupakan pria Afrika-Amerika, dan Direktur HRD Apple Denise Young Smith yang juga merupakan keturunan Afrika-Amerika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.