Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gamer Tuntut Pembuat "Fallout 4" Rp 100 Juta

Kompas.com - 21/12/2015, 16:22 WIB
Deliusno

Penulis

Sumber Ubergizmo
KOMPAS.com - Seorang gamer asal Siberia, Rusia, menuntut Bethesda dengan alasan yang cukup konyol. Ia mengklaim bahwa game buatan studio asal AS itu telah menghancurkan hidupnya. Kok bisa?

Beberapa waktu lalu, pria asal wilayah Krasnoyark ini menemukan iklan dari game terbaru Bethesda, Fallout 4. Setelah itu, ia pun memutuskan untuk mengunduh dan memainkannya di perangkat PC.

Tidak lama sesudahnya, masalah besar akibat game itu pun mulai muncul. Pria berumur 28 tahun ini mengaku tidak bisa berhenti bermain karena rasa candu yang diakibatkan oleh game bertemakan post-apocalyptic ini.

Total, ia menghabiskan waktu selama tiga minggu untuk memainkan game ini. Celakanya, selama waktu tersebut, ia bolos bekerja, yang akhirnya membuat pria berumur 28 tahun dipecat.

Ia juga tidak bertemu dan berbicara dengan teman-temannya selama waktu tersebut. Parahnya lagi, sang istri memutuskan untuk meninggalkannya. Kesehatannya pun menurun karena jarang tidur dan makan.

Lantas, akibat rasa candu yang diakibatkan oleh game ini, pria tersebut pun memutuskan untuk menuntut Bethesda. Studio game tersebut dianggap menjadi biang kerok atas rusaknya hidup pria ini.

Alasannya cukup konyol, ia menyalahkan Bethesda yang tidak mencantumkan peringatan bahwa game tersebut bisa memicu ketergantungan yang efeknya bersifat adiktif seperti candu.

“Jika saya tahu bahwa game ini bisa menjadi sangat adiktif, saya tentunya bisa akan menjadi lebih waspada. Saya tidak akan membelinya, atau tidak akan menyentuhnya hingga masa liburan atau hingga liburan tahun baru,” kata pria yang namanya tidak mau disebutkan ini, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Ubergizmo, Senin (21/12/2015).

Si pria akhirnya menuntut kompensasi yang cukup besar dari Bethesda, yakni sekitar 7.000 dollar AS atau sekitar Rp 100 juta.

Di Rusia sendiri, ini merupakan kasus tuntutan terhadap studio game pertama. Oleh karena itu, pihak pengacara pria tersebut ingin melihat sampai sejauh mana kasus tersebut bisa berjalan.

Di dunia sendiri, ini bukan kasus tuntutan terhadap developer game pertama. Di tahun 2010, seorang pria asal Hawai menuntut developer di balik game Lineage II. Alasannya pun sama, developer game tidak mencantumkan peringatan betapa adiktifnya game tersebut.

Uniknya, pria tersebut dimenangkan oleh pihak pengadilan dan ia mendapatkan biaya ganti rugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com