Bersama dengan Meksiko, Indonesia masih tercatat sebagai salah satu basis pengguna Twitter terbesar di dunia. Angka penetrasi Twitter di Tanah Air mencapai 74 persen dari keseluruhan pengguna internet.
Tapi di balik itu, jumlah pengguna aktif Twitter di Indonesia sebenarnya telah menurun 10 persen dalam 2 tahun terakhir hingga tinggal sepertiga dari pegguna internet, menurut catatan Global Web Index yang dirangkum KompasTekno dari Reuters, Jumat (12/2/2016).
Apa yang menjadi pemicu "senja kala" Twitter di Indonesia? Sebabnya disinyalir tak hanya berkaitan dengan keberadaan platform media sosial lain yang menarik pengguna, tapi juga keadaan di Twitter yang mulai berubah menjemukan.
"Kalau Twitter membuat perubahan atau memberikan sesuatu yang baru, menarik dan unik, saya rasa orang tidak akan kembali menggunakan Twitter," ujar Enda Nasution, seorang blogger dan founder media sosial lokal Sebangsa, yang memiliki akun Twitter dengan sekitar 200 ribu follower.
Juru bicara layanan microblogging tersebut enggan berkomentar dengan alasan belum melihat data yang dimaksud. Dia memberi catatan bahwa di wilayah seperti Indonesia dan India, pengguna muda getol berkicau lewat Twitter.
Namun laporan keuangan Twitter yang dirilis Rabu (10/2/2016) lalu mengungkapkan hal sebaliknya. Disebutkan bahwa jumlah pengguna aktif Twitter di Indonesia yang berusia 16-24 tahun lebih sedikit dari wilayah lain seperti Spanyol, Meksiko, dan Inggris.
Bulan lalu, lembaga survei JakPat mengatakan bahwa para anak muda Indonesia lebih jarang memakai Twitter secara reguler dibanding segmen pengguna lain yang lebih tua, yakni kalangan berusia 26 tahun ke atas. Kaum muda di bawah batas umur tersebut cenderung beralih ke layanan lain seperti Facebook, Instagram, dan Line.
Tempat orang tua
Di Indonesia, Twitter ramai digunakan sebagai ajang kampanye politik. Para relawan dan bot beradu kicau menyebarkan kata-kata yang oleh Shafiq Pontoh -chief strategic officer dari firma konsultasi media sosial Provetic di Jakarta- disebut sebagai "tsunami" black campaign, hoax, prasangka buruk, dan spam.
Twitter, kata Shafiq, "Telah berubah menjadi tempat yang tidak nyaman." Sesekali, debat kusir di Twitter bahkan bisa berlanjut jadi adu jotos.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.