Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2016, 13:20 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Dunia game, khususnya di smartphone, sedang heboh-hebohnya. Para pemain berlomba-lomba berlari keluar rumah, bepergian ke lokasi tertentu, dan menangkap monster, yang kebanyakan lucu dan imut, bernama Pokemon. Ya, dunia saat ini sedang keranjingan sebuah game baru bernama Pokemon Go.

Lantas, apakah sebenarnya Pokemon Go itu? Ini merupakan game berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic.

Nama Niantic sendiri, mungkin, sudah banyak terdengar di kalangan gamer smartphone. Pasalnya, perusahaan spin off Google ini merupakan pihak di balik game populer Ingress, yang juga berbasiskan augmented-reality.

Baca: 2016, Berburu Pokemon Bisa di Dunia Nyata

Pada umumnya, Pokemon Go merupakan game gratis untuk Android dan iOS, mengizinkan pemainnya untuk menangkap Pokemon yang tersembunyi di berbagai lokasi dunia nyata.

Di dalam game sendiri, pihak pengembang game menyediakan beberapa item yang bisa dibeli dengan uang nyata. Tujuan dari item berbayar (in app purchase), salah satunya adalah untuk mempercepat pengembangan Pokemon yang dimiliki pemain.

Event dan objek yang ada di game ini, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Phone Arena, Sabtu (9/7/2016), memiliki lokasi tersendiri di dunia nyata. Untuk mendapatkan keduanya, pemain harus meninggalkan rumah dan pergi ke lokasi secara spesifik.

Pokemon Company Pokemon Go memungkinkan pemain menangkap Pokemon di dunia nyata

Pengguna bisa melihat dunia Pokemon melalui layar smartphone sebagai viewfinder dari kamera perangkat. Nantinya, pemain akan melihat berbagai animasi dan objek 3D di layar tersebut.

Objek-objek 3D tersebut nantinya berupa monster Pokemon. Anda nantinya akan berperan sebagai Trainer yang bertugas untuk menangkap sebanyak mungkin Pokemon.

Berbagai jenis Pokemon dapat ditemukan di beberapa area geografi dunia. Sebagai contoh, jika pemain pergi ke daerah sungai, akan menemukan Pokemon berjenis air. Tentunya ini bakal mengajak pemain untuk menjelajah daerah.

Setelah menangkap, sesuai namanya, Trainer, bertugas untuk melatih Pokemon yang telah ditangkap. Pemain harus meningkatkan level dari Pokemon tersebut agar bisa semakin kuat.

Setelah itu, para Trainer bisa saling bertukar Pokemon. Pemain juga dapat berkompetisi dengan membuat Pokemon saling bertarung.

Sudah ada di Indonesia?

Sayangnya, Pokemon Go untuk saat ini belum tersedia di Google Play Store dan Apple App Store di Indonesia. Game populer ini baru tersedia di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat saja.

Baca: Pokemon Go Dapat Peringatan dari Polisi

Dalam keterangan resmi perilisan game tersebut, Pokemon Company dan pengembang game Niantic Labs baru menyebutkan rencana perilisan berikutnya di Kanada, Eropa, dan Amerika Selatan. Tampaknya Indonesia belum akan mendapatkannya dalam waktu dekat ini.


Meski Pokemon Go belum dirilis secara resmi di Indonesia, ada juga orang-orang yang sudah mencoba dan memainkannya. Caranya dengan mengunduh file APK yang terdapat pada link ini dan memasangnya di ponsel Android.

Dengan cara itu, Anda bisa mencoba Pokemon Go namun dengan sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah tidak tersedianya Pokemon Trainer Club, yaitu fitur untuk membuat akun global dan bermain Trading Card secara online.

Download APK Pokemon Go ilegal?

Beberapa saat setelah Pokemon Go dimainkan di beberapa negara lain selain yang sudah dirilis, sebuah kabar pun beredar. Dikatakan, Nintendo telah nge-banned negara Filipina karena banyaknya pengguna smartphone yang mengunduh dan menjalankan APK Pokemon Go.

Baca: Pokemon Go Resmi Meluncur, Kapan Indonesia Kebagian?

Sontak, para pemain di Indonesia menghimbau calon pemain untuk tidak mengunduh dan menjalankan APK tersebut. Takutnya, Nintendo juga nge-banned Indonesia.

Namun, benarkah? Hingga saat ini, Nintendo tidak mengumumkan apapun perihal masalah tersebut. Beberapa media asing pun mengatakan, kemungkinan kabar tersebut hoax.


Yang pasti, saking banyaknya pemain, server dari game ini tidak bisa menampungnya sehingga sering crash. Jadi, kemungkinan besar, pemain di Filipina tidak bisa memainkannya karena server sedang crash saat itu.

Lagipula, beberapa pemain Filipina mengaku masih bisa memainkan Pokemon Go.

Namun, tetap saja para pemain di Indonesia harus berhati-hati dalam mengunduh APK. Saat ini, banyak malware atau program jahat yang menyamar menjadi Pokemon Go. Oleh karena itu, mawas diri dan selidiki sumber APK sebelum mengunduhnya.

Update: Resmi Masuk Indonesia, Ini Link Download Pokemon Go

Selamat bermain dan Catch 'em all!

Baca juga:
6 Hal yang Harus Diketahui Pemain Pokemon Go
Cara Hemat Baterai Saat Main Pokemon Go
Begini Cara Bermain Pokemon Go

Untuk melihat cara bermain Pokemon Go yang lebih lengkap, kunjungi vik.kompas.com/pokemongo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

20 Aplikasi Bawaan HP Xiaomi Bermasalah, Segera Update atau Rawan Kena Hack

20 Aplikasi Bawaan HP Xiaomi Bermasalah, Segera Update atau Rawan Kena Hack

Software
TIket Playoffs MPL S13 Sudah Bisa Dibeli, Harga mulai Rp 90.000

TIket Playoffs MPL S13 Sudah Bisa Dibeli, Harga mulai Rp 90.000

Game
Blackview Hero 10, Ponsel Lipat Mirip Samsung Galaxy Z Flip, tapi Punya Dynamic Island ala iPhone

Blackview Hero 10, Ponsel Lipat Mirip Samsung Galaxy Z Flip, tapi Punya Dynamic Island ala iPhone

Gadget
Posisi Bus Transjakarta Kini Bisa Dilacak secara Real-Time di Google Maps

Posisi Bus Transjakarta Kini Bisa Dilacak secara Real-Time di Google Maps

Software
Samsung Galaxy M15 5G Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya

Samsung Galaxy M15 5G Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya

Gadget
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
Cisco Bangun Pusat Data Security Cloud di Indonesia

Cisco Bangun Pusat Data Security Cloud di Indonesia

e-Business
Cara Ganti Warna Background Foto di Canva, Mudah dan Cepat

Cara Ganti Warna Background Foto di Canva, Mudah dan Cepat

Internet
Platform Distribusi Game Steam Diblokir di Vietnam

Platform Distribusi Game Steam Diblokir di Vietnam

Software
Logo Apple di iPad Pro 2024 Ternyata Punya Fungsi 'Rahasia'

Logo Apple di iPad Pro 2024 Ternyata Punya Fungsi "Rahasia"

Hardware
Perbedaan Internet Satelit dan Internet Kabel, Starlink Vs IndiHome-Biznet dkk

Perbedaan Internet Satelit dan Internet Kabel, Starlink Vs IndiHome-Biznet dkk

Hardware
Penyebab dan Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Video YouTube Lebih dari 15 Menit

Penyebab dan Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Video YouTube Lebih dari 15 Menit

Software
MediaTek Rilis Chip Dimensity 8250, Dukung Kamera HP 320 MP

MediaTek Rilis Chip Dimensity 8250, Dukung Kamera HP 320 MP

Hardware
OpenAI Rilis Model AI GPT-4o Gratis, Lebih Cepat dan Humanis

OpenAI Rilis Model AI GPT-4o Gratis, Lebih Cepat dan Humanis

Software
Melihat Lebih Dekat Huawei Watch Fit 3, Arloji Pintar Stylish Mirip Apple Watch

Melihat Lebih Dekat Huawei Watch Fit 3, Arloji Pintar Stylish Mirip Apple Watch

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com