Untuk menguji apakah seseorang atau perusahaan akan mampu berhadapan dengan mesin atau tidak, Leonhard mengajukan sebuah pertanyaan sederhana. “Apa rencana Anda 5 tahun ke depan?” sebut dia, saat berbicara di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Kalau pertanyaan itu tidak bisa dijawab dengan rinci, ujar Leonhard, seseorang atau perusahaan itu harus khawatir soal masa depannya.
Kesiapan menghadapi lompatan teknologi
Forum "AWS re: Invent 2017" makin menguatkan prediksi Leonhard soal lompatan teknologi, terutama dalam konteks komputasi. Leonhard menyebut lompatan teknologi dalam 20 tahun ini akan jauh melampaui capaian 300 tahun terakhir.
AWS, anak perusahaan Amazon.com, kembali meluncurkan sejumlah layanan baru di AWS re: Invent 2017. Fokusnya adalah memungkinkan kemunculan aplikasi dan produk berbasis machine learning dan deep learning makin cepat terjadi.
Lebih dulu dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan penyimpanan komputasi awan (cloud)—penyimpanan data yang tak lagi mengharuskan pembelian atau penyewaan server fisik oleh pemilik atau pengguna aplikasi—AWS sekarang justru makin menguatkan layanannya pada machine learning dan deep learning.
CEO AWS Andy Jassy dalam pidato kuncinya di ajang AWS re: Invent 2017 menegaskan bahwa perusahaannya sekarang bertujuan membantu setiap orang dan atau perusahaan untuk makin mudah dan cepat membuat produk berbasis machine learning dan deep learning.
“Tidak semua perusahaan punya pakar machine learning. Mempelajarinya dari awal juga tidak mudah. Prosesnya pun kompleks dan butuh banyak skill. Kami ingin menjadi solusi, dengan memungkinkan para developer mengerjakan aplikasi tanpa memusingkan apa yang ada di balik machine learning,” papar Jassy, di Las Vegas, Amerika Serikat, Rabu (29/11/2017).
Menurut Swami, adaptasi memang dibutuhkan. Perusahaan media, misalnya, harus diakui sebagai yang paling terdampak saat ini dengan lonjakan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan yang dihadapi media tak lagi dengan sesama media tetapi juga perusahaan teknologi informasi.
Sebelumnya, dalam wawancara, Swami bercerita tentang polah putrinya menyikapi sebuah isu, sebagai contoh betapa kreativitas manusia adalah kunci dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi saat ini.
“Tak ada yang bisa membayangkan mesin punya reaksi dan pemikiran seperti cara anak saya ketika berbincang spontan dengan saya,” ujar Swami.
Adapun produk-produk yang diluncurkan AWS sampai hajatan tahunannya yang keenam itu meliputi layanan (services) dari infrastruktur seperti framework dan server, sampai wahana pembelajaran “instan” bagi para developoer mempelajari machine learning yaitu AWS DeepLens.
Di antara kedua “kutub” tersebut, AWS juga menyediakan berbagai “perantara”, dari penyimpanan hingga pengelolaan. Semua produk AWS yang—tentu saja—berbasis cloud, memungkinkan setiap orang menyewa dalam ukuran kecil sampai sangat besar, membayar tagihan biaya sesuai pemakaian saja, serta menyesuaikan kapasitas pemakaian sewaktu-waktu.
Bisa jadi suatu alat memiliki kapasitas besar sementara kebutuhan penggunaannya masih kecil. Sebaliknya, kapasitas alat yang terbatas juga rentan butuh pembaruan terlalu cepat ketika aplikasinya ternyata melejit dan banyak dipakai konsumen.