Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2019, 18:26 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam beberapa hari ke depan akan melepas jabatannya sebagai Menkominfo.

Meski belum diumumkan siapa penggantinya, Ia berharap Menkominfo selanjutnya bisa menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang belum ia selesaikan.

Salah satu pekerjaan rumah yang belum selesai adalah konsolidasi operator. Konsolidasi sendiri dilakukan untuk menyehatkan industri seluler dan membuatnya menjadi lebih efisien.

"Kalau menurut saya, (menkominfo berikutnya) mau berlatar belakang politik atau bukan, yang penting bisa 'klik' dengan Presiden dan membangun infrastruktur tanpa henti. Itu yang penting. Kemudian mengembangkan ekosistem ekonomi digital, jangan lupa PR-nya konsolidasi," ungkap Rudiantara.

Baca juga: Hutchison Dilaporkan Dekati XL Axiata Soal Kemungkinan Konsolidasi

Ia juga mengatakan bahwa konsolidasi operator memerlukan proses yang panjang, khususnya untuk menemukan kesepakatan dari pemegang saham dan pengendali.

"Perlu waktu terutama di pemegang saham dan pengendali," kata Rudiantara.

Konsolidasi sendiri akan mengurangi jumlah operator seluler yang beroperasi di Indonesia.

Meski jumlahnya menjadi lebih sedikit, pasar masing-masing operator akan mengalami kenaikan dari hasil penggabungan bisnis itu. Terjadilah economy of scale atau penurunan biaya, karena skala yang lebih besar.

Konsolidasi juga akan menguatkan posisi tawar operator terhadap vendor perangkat infrastruktur telekomunikasi sehingga bisa menekan biaya lebih lanjut.

Wacana konsolidasi operator seluler sendiri sebenarnya sudah lama terlontar, bahkan berapa tahun sebelum Rudiantara menjabat sebagai Menkominfo dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Sejumlah pelaku industri telekomunikasi sejauh ini juga telah melakukan konsolidasi. Contohnya antara lain PT Smart Telecom Tbk dengan PT Mobile-8 Telecom yang melahirkan PT Smartfren Telecom Tbk, lalu ada pula merger PT XL Axiata dengan PT Axis Telekom.

Baca juga: Smartfren Akui Ada Peluang Merger

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com