JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp 128,9 miliar untuk pembelian satu unit komputer mainframe beserta sejumlah perangkat penunjang.
Pengajuan tersebut telah dicantumkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020.
Anggaran ini pun kemudian menuai kontroversi menjadi perbincangan publik. Pasalnya angka Rp 128,9 miliar dianggap harga yang terlalu mahal untuk sebuah komputer.
Namun sebenarnya apa tujuan BPRD DKI Jakarta mengajukan pembelian komputer mainframe ini?
Baca juga: Apa Itu Komputer Mainframe yang Ingin Dibeli BPRD DKI?
Menurut Kepala BPRD DKI Jakarta, Faisal Syafruddin, komputer mainframe tersebut nantinya akan digunakan untuk memetakan dan mengetahui potensi pajak daerah.
Dalam rapat pembahasan RAPBD 2020 antara Komisi C DPRD DKI dan Pemprov DKI Jakarta yang digelar Kamis (5/12/2019) lalu, Faisal mengatakan anggaran Rp 128,9 miliar itu juga termasuk untuk perawatan (maintenance) oleh penyedia barang selama tiga tahun dan pelatihan pegawai BPRD DKI.
"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka profiling pajak daerah. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat memetakan berapa potensi kemampuan yang dimiliki per jenis pajak," ujar Faisal di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (5/12/2019).
Menurut Faisal, dengan komputer tersebut BPRD DKI akan dapat mengetahui angka penerimaan pajak daerah yang masuk ke dalam kas daerah setiap tahun.
Sebab, komputer tersebut memiliki sistem yang dirancang untuk meneliti potensi semua jenis pajak daerah secara digital.
Baca juga: Badan Pajak DKI Ingin Beli Komputer Mainframe Rp 128 Miliar
Selain itu, pengadaan komputer mainframe tersebut dinilai dapat mencegah terjadinya kebocoran pajak daerah. Dengan demikian, BPRD DKI Jakarta bisa melakukan manajemen risiko untuk menekan angka kebocoran tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.