Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dekat dengan Sheryl Sandberg, Sang "Penyelamat" Bisnis Facebook

Kompas.com - 02/06/2022, 19:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sandberg menjelaskan, selama pertemuannya dengan Zuck, mereka saling bertanya terkait hal-hal filosofis.

"Misalnya, 'apa yang Anda percayai?', 'apa yang Anda pedulikan?', 'Apa misi Anda?'. Itu sangat filosofis," kata Sandberg.

Baca juga: Meta Bikin Toko Fisik, Jual Perangkat untuk Masuk ke Metaverse

Tinggalkan Google demi Facebook

Zuckerberg sendiri menilai Sandberg sebagai orang yang sangat tepat untuk membantunya menjalankan manajemen di Facebook.

Zuckerberg menawarinya pekerjaan sebagai Chief Operating Officer pada Februari 2008.

Bos Facebook bisa dibilang datang di momen yang tepat. Pasalnya, pada akhir tahun 2007 itu, Sandberg disebut tengah terbuka untuk pekerjaan yang memiliki tantangan baru.

Ini dikarenakan cita-cita Sandberg untuk menjadi Chief Operating Officer (COO) di Google pupus.

CEO Google kala itu, Eric Schmidt tidak memberikan restu karena Google sudah memiliki tiga sosok pembuat keputusan. Ketiganya adalah Schmidt selaku CEO, serta Larry Page dan Sergey Brin salaku dua pendiri Google.

Baca juga: Titik Mula Sandyakalaning Meta?

Bila Sheryl Sandberg diangkat jadi COO Google, itu dianggap akan memperumit kerja perusahaan. Karena, sebagai COO, Sandberg juga akan ikut andil pada pembuatan keputusan administrasi dan operasional perusahaan.

Alih-alih sebagai COO, Schmidt justru menawarkan untuk mempromosikan Sandberg sebagai Chief Financial Officer Google.

Perempuan pemilik gelar Magister Business Administration jebolan Universitas Harvard itu menolak jabatan CFO Google.

Menurut Sandberg, jabatan itu tidak akan memberinya ruang atau tanggung jawab yang besar untuk mengelola manajemen di Google.

Orang-orang di Google mencoba membujuk Sandberg untuk tetap bekerja di perusahaan mesin pencarian raksasa itu.

Namun, Sandberg memilih untuk meninggalkan Google, kemudian bergabung dengan Facebook.

Baca juga: Meta Habiskan Rp 384 Miliar untuk Lindungi Mark Zuckerberg dkk

Jadikan iklan sebagai bisnis utama Facebook

Sheryl Sandberg resmi bergabung di Facebook dan menjabat sebagai COO Facebook pada Maret 2008.

Dengan bergabungnya Sandberg, Zuckerberg merasa bersyukur karena dirinya tak perlu mengurusi hal-hal yang tidak diinginkannya, seperti strategi periklanan, perekrutan dan pemecatan, manajemen, dan berurusan dengan masalah politik.

Ketika Sandberg bergabung di Facebook, kekhawatiran utamanya adalah soal keuangan.

"Bisakah kita menghasilkan uang, selamanya?" kata Sandberg, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The New Yorker, Kamis (2/6/2022)

Ketika itu, pengguna Facebook mengaggap akun mereka bersifat pribadi. Jadi, pengguna tak ingin diganggu oleh iklan ketika mengobrol dengan temannya.

Makanya, Facebook yang ketika itu baru berusia 4 tahun tampak bermasalah menjual iklan.

Baca juga: Ganti Nama Jadi Meta, Facebook Mau Buka Toko Fisik Pertama?

Sandberg dengan cepat mulai mencoba cari cara untuk menjadikan Facebook sebagai bisnis. Ia memikirkan beberapa cara, seperti mengandalkan iklan, memberlakukan biaya langganan, atau menjadi sebuah marketplace.

Untuk mencari solusi, Sandberg mengadakan pertemuan rutin dengan eksekutif senior dari pukul 6 hingga 9 malam untuk membahas prospek bisnis Facebook.

Pada akhir musim semi 2008, sekitar bulan Juni, semua orang di Facebook setuju untuk menjadikan iklan sebagai bisnis utamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com