Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 13/07/2023, 14:18 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) tengah menyiapkan langkah untuk menghadapi salah satu agenda dari ByteDance, induk perusahaan TikTok, yang dikenal dengan Project S TikTok.

KemenkopUKM menyebut Project S TikTok dapat merugikan bisnis UMKM di Indonesia. Lantas, sebenarnya apa itu Project S TikTok? Untuk lebih lengkapnya, berikut ada penjelasan mengenai Project S TikTok yang disebut mengancam UMKM Indonesia.

Baca juga: Pengguna TikTok di Indonesia Tembus 113 Juta, Terbesar Kedua di Dunia

Apa itu Project S TikTok?

Project S TikTok adalah agenda untuk menjual produk TikTok sendiri. Agenda ini pertama kali dilaporkan Financial Times pada 21 Juni 2023. Project S TikTok dilaporkan telah beroperasi di pasar Inggris.

"Upaya untuk mulai menjual produknya (TikTok) sendiri dikenal secara internal sebagai 'Project S”, menurut enam sumber yang akrab dengan pembicaraan di internal, sebagaimana dilansir Financial Times yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Agenda menjual produk sendiri pada Project S Tiktok hadir dalam bentuk fitur Trendy Beat di Inggris. Di aplikasi TikTok, fitur Trendy Beat hadir untuk menjual produk-produk yang sedang populer.

Beberapa produk populer yang dipajang pada fitur itu, di antaranya alat pembersih telinga dan penyikat bulu hewan peliharaan dari pakaian. Semua produk yang dipajang di Trendy Beat itu berasal dari China.

"Semua produk yang dipajang di fitur Trendy Beat dikirimkan dari China. Penjualnya merupakan perusahaan yang terdaftar di Singapura, tetapi tercatat dimiliki oleh ByteDance,” ungkap sumber yang mengetahui operasi itu.

Berdasarkan tautan yang terpasan di fitur Trendy Beat, produk-produk yang dijajakan lewat fitur tersebut diketahui dijual oleh Seitu. Seitu sendiri merupakan perusahaan yang terdaftar di Singapura dan terhubung dengan If Youu, perusahaan ritel milik ByteDance.

Seitu dikepalai oleh Lim Wilfred Halim, yang juga merupakan bagian dari TikTok. Di TikTok, Lim Wilfred Halim menjabat sebagai Kepala Anti-Penipuan dan Keamanan E-Commerce Global TikTok di Singapura.

Menurut sumber, model penjualan yang dilakukan TikTok melalui fitur Trendy Beat itu bisa dibilang mirip seperti yang dilakukan Amazon, yaitu membuat dan mempromosikan produknya sendiri yang populer.

Sebagai informasi, di sejumlah negara, termasuk Indonesia, penjual bisa menjual barang di TikTok Shop dan aplikasi akan mengambil sedikit komisi. Namun, komisi dari penjualan di Trendy Beat bakal sepenuhnya dimiliki ByteDance sebagai induk perusahaan TikTok.

Menurut laporan Financial Times, ByteDance sedang membangun unit bisnis online untuk menyaingi Shein, marketplace 'fast fashion' asal China dan Temu, marketplace yang menjual produk murah milik Pinduoduo.

Baca juga: TikTok Music Meluncur di Indonesia, Aplikasi Streaming Musik Pesaing Spotify

Project S dipimpin oleh Bob Kang, Kepala E-commerce ByteDance, yang baru-baru ini dilaporkan tengah melakukan perjalanan ke London, Inggris, untuk berkoordinasi dengan kantor TikTok yang ada di sana.

Menurut dua karyawan ByteDance yang menjadi sumber, perusahaan saat ini sudah merekrut karyawan dari Shein untuk menggenjot bisnis e-commerce.

“Bob Kang terobsesi dengan Temu dan meniru kesuksesannya. Menurutnya, mereka (TikTok) dapat melakukan ini dengan memasukkan diri mereka ke dalam bagian pemasok dan penjual," kata sumber lainnya di Inggris yang mengetahui strategi tersebut.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Gadget
Bos Google Mengaku 'Kecepetan' Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Bos Google Mengaku "Kecepetan" Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Hardware
Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Gadget
Game Pesaing 'Mobile Legends' Rilis di Indonesia 20 Juni

Game Pesaing "Mobile Legends" Rilis di Indonesia 20 Juni

Game
Game 'PUBG Mobile' Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis, Ada Kostum Baru Khusus Musim Ini

Game "PUBG Mobile" Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis, Ada Kostum Baru Khusus Musim Ini

Game
Uni Eropa Selidiki Facebook dan Instagram gara-gara Bikin Candu

Uni Eropa Selidiki Facebook dan Instagram gara-gara Bikin Candu

e-Business
Flash Disk Ini Kecil tapi Tahan hingga 200 Tahun

Flash Disk Ini Kecil tapi Tahan hingga 200 Tahun

Hardware
Telkomsel Rilis Paket Data Streaming Anime Tanpa Iklan, mulai Rp 11.000

Telkomsel Rilis Paket Data Streaming Anime Tanpa Iklan, mulai Rp 11.000

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com