Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk vs Mark Zuckerberg: dari Tantangan "Gelut" hingga ke Meja Hijau

Kompas.com - 12/07/2023, 11:02 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Kalimat yang dilontarkan Zuck di IG Story itu dibuat dalam ukuran besar, hampir sepertiga dari tampilan IG Story. Hal ini seolah menandakan bahwa Zuck tanpa ragu menerima tantangan Elon Musk.

Dalam kesempatan yang berbeda, Musk menyebut lokasi berduel bakal dilakukan di Vegas Octagon. Lokasi tersebut merupakan ring tinju berpagar yang biasanya digunakan untuk pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC) di Las Vegas, Nevada.

Namun hingga kini duel antara Musk dengan Zuck itu belum juga berlangsung.

Berlanjut ke meja hijau

Meski duel antara Musk dengan Zuck di ring tinju belum berlangsung, perseteruan antara keduanya tampaknya bakal berlanjut ke meja hijau.

Sesuai rumor yang beredar, aplikasi Meta yang mirip Twitter, Threads akhirnya dirilis global per 6 Juli 2023. Aplikasi ini langsung meraup banyak pengguna berkat integrasi dengan Instagram.

Baca juga: Twitter Surati Zuckerberg, Desak Threads Stop Pakai Informasi Rahasia

Tak sampai 24 jam, Threads bahkan diunduh 30 juta pengguna. Kini, aplikasi itu sudah mengantongi 100 juta pengguna lebih, sebagaimana klaim Zuck melalui akun Threads-nya dengan handle @zuck.

Namun tampaknya Elon Musk gusar dengan kebahagiaan Zuck atas pencapaian Threads. Apalagi Threads bisa dibilang menyontek konsep Twitter karena hadir sebagai media sosial berbasis teks atau mikroblog.

Beberapa jam setelah Threads dirilis global, Twitter resmi mengirimkan sebuah surat ancaman ke Zuck.

Dalam surat yang dikirimkan pengacara Twitter Alex Spiro tersebut, Twitter mendesak Meta agar berhenti menggunakan beragam "rahasia dapur" mereka di aplikasi Threads. Kecurigaan Twitter ini mungkin muncul karena kemiripan Threads dengan Twitter.

“Twitter memiliki semua hak, termasuk, namun tidak terbatas pada, hak untuk mencari solusi perdata dan ganti rugi tanpa pemberitahuan lebih lanjut. Kepemilikan hak ini bertujuan untuk mencegah retensi, pengungkapan, atau penggunaan kekayaan intelektual Twitter lebih lanjut oleh Meta," tulis Twitter.

Bila Meta tak berhenti mengembangkan Threads dengan sejumlah fitur yang pernah ada di Twitter, maka Twitter bakal menempuh jalur hukum dengan menuntut Meta.

Dalam surat yang sama, Twitter juga menduga Meta mempekerjakan sejumlah mantan karyawan Twitter selama beberapa tahun belakangan ini. Sejumlah karyawan tersebut lantas dianggap membantu Meta mengembangkan aplikasi Threads yang serupa dengan Twitter.

"Meta sengaja menugaskan sejumlah mantan karyawan Twitter ini untuk mengembangkan aplikasi peniru Twitter yang bernama Threads, tentunya dengan pengetahuan seluk beluk aplikasi Twitter itu sendiri," jelas Twitter.

Bantah tuduhan Twitter

Mendengar tuduhan itu, juru bicara Meta, Andy Stone angkat bicara. Menurut dia, Threads tidak dibuat dan dikembangkan oleh mantan-mantan karyawan Twitter.

“Para teknisi dan pengembang kami di Threads tidak ada yang pernah bekerja di Twitter sebelumnya. Hal itu (mempekerjakan mantan karyawan kompetitor) bukan budaya kami," jelas Andy, dikutip KompasTekno dari MobileSyrup, Rabu (12/7/2023)

Selain menuduh Meta mempekerjakan mantan karyawan Twitter, perusahaan berlogo burung "Larry Bird" itu juga melarang Meta untuk menggunakan data-data yang tersimpan di dalam Twitter, apalagi tanpa sepengetahuan Twitter.

Elon Musk, pemilik Twitter telah merespons ancaman perusahaannya kepada Meta. Melalui akun Twitter pribadinya, Musk mengatakan bahwa ia senang dengan adanya kompetisi. Tetapi, dia tidak suka ketika kompetisi tersebut dicederai oleh pihak yang curang.

Twit itu ditulis Musk sebagai jawaban (replies) salah satu twit yang menyematkan berita soal ancaman Twitter terhadap Meta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com