Sekitar dua minggu setelahnya, tepatnya 16 Juli 2023, Dorsey kembali membagikan gambar screenshot yang lain. Ia memperlihatkan bahwa pria yang akrab disapa Zuck itu mengajukan permintaan (request follow) untuk mengikutinya di Threads.
“Terlalu cepat, b (penggunaan huruf “b” biasanya merujuk pada brother (saudara laki-laki),” tulis Dorsey.
Too soon b pic.twitter.com/uhD8ZkvdxB
— jack (@jack) July 16, 2023
Perang dingin yang terjadi antara Dorsey dan Zuck sepertinya mulai muncul sejak Instagram diakuisisi Facebook Inc, sebelum namanya berubah menjadi Meta. Menurut buku “No Filter: The Inside Story of Instagram” (2022) yang ditulis jurnalis teknologi Bloomberg, Sarah Frier, Dorsey sempat tergabung di Instagram.
Pendiri Twitter itu bahkan sudah ikut berkontribusi sebelum nama “Instagram” dikenal oleh publik. Ia menjadi investor di media sosial tersebut dan bahkan berencana untuk membelinya.
Namun, pada 2013, Dorsey disebut patah hati karena tidak menyadari Facebook bakal mengakuisisi Instagram.
Baca juga: Kritik Pedas dari Pendiri Twitter untuk Threads
Sejak saat itu, hubungannya dengan Zuck merenggang. Pada 2019, ketika Facebook dilaporkan tidak melakukan verifikasi fakta terkait kampanye politik, Dorsey langsung mengambil tindakan.
Ia mengungkapkan bahwa Twitter bakal menyetop seluruh iklan yang berbau politik dan mengecam argumen Zuck terkait kebebasan berbicara di dalam platform.
Lalu, Dorsey mengejek keputusan Zuck yang ingin melakukan rebranding logo Facebook dan rencananya mengembangkan Metaverse.
Dorsey sudah mengundurkan diri sebagai CEO Twitter pada 2021. Kemudian, pada 2022, Elon Musk resmi mengakuisisi perusahaan dan menjadi CEO Twitter.
Sejak dipimpin Musk, Twitter melakukan perombakan di sana-sini. Paling baru, Musk melakukan rebranding perusahaan. Nama perusahaan induk berubah dari Twitter, Inc. menjadi X Corp. dan logo Twitter berlogo Larry Bird biru menjadi X dengan logo huruf “X” juga.
Kendati demikian, awal Juni lalu, Dorsey justru memberikan apresiasi dan perasaan simpati terhadap Musk dan timnya dalam sebuah unggahan. Ia mengungkapkan bahwa menjalankan Twitter adalah pekerjaan yang sulit.
“Menjalankan Twitter itu sulit. Saya harap saya tidak memberi tekanan kepada siapapun. Saya percaya tim sudah melakukan yang terbaik di bawah kendala besar yang mereka miliki,” tulis Dorsey.
“Sangat mudah mengkritik bagi orang lain, yang membuat saya bersalah. Namun saya tahu tujuan dari ini adalah melihat Twitter berkembang. Itu akan (terjadi),” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Running Twitter is hard. I don’t wish that stress upon anyone. I trust that the team is doing their best under the constraints they have, which are immense. It’s easy to critique the decisions from afar…which I’m guilty of…but I know the goal is to see Twitter thrive. It will.
— jack (@jack) July 1, 2023