Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengamankan WhatsApp agar Tidak Disadap yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 18/11/2023, 16:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Pengguna kiranya perlu mengetahui cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap. WhatsApp memiliki sistem keamanan yang ketat, sehingga kecil kemungkinan akun pengguna disadap oleh orang lain.

Sistem keamanan itu, misalnya, saat login akun awal, terdapat sistem keamanan melalui kode verifikasi yang dikirim ke nomor telepon. Lalu, saat menggunakan WA, terdapat sistem keamanan end-to-end encryption, yang membuat pesan tidak bisa diintip siapa pun.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi WhatsApp Terus Berhenti dan Penyebabnya yang Perlu Diketahui

Meski punya sistem keamanan yang kuat, masalah akun WhatsApp disadap tetap bisa terjadi. Dalam kondisi tertentu, pengguna bisa saja lalai, sehingga akun WhatsApp miliknya bisa disadap dan diambil alih dari jarak jauh.

Oleh karena itu, supaya tak disadap, pengguna perlu mengetahui cara mengamankan akun WhatsApp. Lantas, bagaimana cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap? Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.

Cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap

Cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap bisa dilakukan dengan berbagai tindakan. Salah satunya adalah pengguna bisa mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah yang memungkinkan akun WhatsApp mendapat pengamanan ekstra.

Selain cara tersebut, terdapat beberapa lagi cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap. Adapun penjelasan yang lebih lengkap mengenai cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap adalah sebagai berikut.

1. Tidak membagikan kode verifikasi sembarangan

Pertama, supaya tidak disadap oleh orang asing, jangan pernah membagikan kode verifikasi akun atau kode OTP pada orang lain. Di WhatsApp, kode OTP bakal dikirim ke nomor telepon pengguna dan perlu dimasukkan saat hendak login akun.

Kode OTP berfungsi untuk memverifikasi bahwa akun benar-benar milik pengguna. Tanpa kode OTP, pengguna tak akan bisa login akun WhatsApp. Oleh karena itu, kode OTP punya fungsi yang sangat vital dalam mengakses akun WhatsApp.

Orang yang hendak menyadap membutuhkan kode OTP supaya bisa masuk ke akun WhatsApp pengguna. Dengan demikian, pengguna jangan sampai memberikan informasi kode OTP akun WhatsApp ke orang lain.

2. Mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah

Sebagaimana sempat dijelaskan di atas, cara yang kedua adalah dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah.

Sebagai informasi, fitur tersebut bakal memberikan pengamanan ekstra saat ada orang yang mencoba login menggunakan akun WhatsApp pengguna, dengan mengharuskan untuk memasukkan pin tambahan yang berisi enam digit angka.

Fitur ini bisa diaktifkan di dalam opsi "Akun" pada menu pengaturan di aplikasi WhatsApp. Dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah, pengguna bakal diminta untuk memasukkan pin pengaman tambahan selain kode OTP, saat hendak login akun di WhatsApp.

3. Logout akun WhatsApp dari perangkat asing

Cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap yang berikutnya adalah dengan mengeluarkan akun yang login di perangkat asing. Pengguna bisa jadi telah login akun WhatsApp di perangkat lain yang bukan milik pribadi.

Setelah login, pengguna mungkin lupa belum mengeluarkan penautan akun dari perangkat itu. Alhasil, akun WhatsApp pengguna bisa dikendalikan orang lain yang punya perangkat tersebut dari jarak jauh.

Oleh karena itu, pengguna perlu logout akun WhatsApp dari perangkat asing tersebut untuk menghentikan penyadapan. Cara mengeluarkan akun yang tertaut di perangkat asing dapat dilakukan via menu “Pengaturan” di aplikasi WhatsApp pada HP utama.

Setelah itu, pilih opsi “Perangkat Tertaut” atau “Linked Device”. Selanjutnya, pilih perangkat asing yang telah tertaut dengan akun WA. Terakhir, klik opsi “Logout” untuk mengeluarkan akun WhatsApp dari perangkat asing itu.

4. Login ulang akun WhatsApp

Keempat, cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap adalah dengan login ulang akun WhatsApp. Langkah awalnya adalah pengguna bisa menghapus aplikasi WhatsApp di HP, lalu mengunduh dan menginstalnya kembali.

Setelah itu, pengguna dapat melakukan login ulang akun WhatsApp. Caranya, masuk ke WhatsApp dengan nomor telepon yang dipakai jadi akun. Setelah itu, verifikasi akun dengan memasukkan kode 6 digit yang diterima melalui SMS.

Baca juga: Cara Mengganti Wallpaper WhatsApp Berbeda Tiap Kontak, Mudah dan Praktis

Dikutip dari laman resmi WhatsApp, setelah melakukan verifikasi dengan kode 6 digit itu, orang yang menyadap atau menggunakan akun milik pengguna tanpa sepengetahuan, akan dikeluarkan secara otomatis. Alhasil, pengguna bisa mengambil alih akunnya lagi.

Jika orang yang menyadap telah mengaktifkan sistem keamanan verifikasi dua langkah, pengguna bakal diminta juga untuk memasukkan kode verifikasi dua langkah, selain kode verifikasi yang dikirim via SMS.

Dalam kondisi itu, pengguna mungkin tidak mengetahui kode verifikasi dua langkah yang dibuat oleh penyadap pada akun WhatsApp. Jika tak mengetahui kode itu, pengguna harus menunggu selama 7 hari untuk dapat masuk ke akun tanpa kode verifikasi dua langkah.

Akan tetapi, terlepas dari apakah pengguna mengetahui kode verifikasi dua langkah itu atau tidak, orang lain yang menyadap akun WhatsApp akan dikeluarkan setelah pengguna memasukkan kode OTP 6 digit.

5. Lapor ke alamat e-mail dukungan WhatsApp

Cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap yang kelima adalah pengguna bisa melaporkan langsung masalah penyadapan akun melalui e-mail ke alamat support@whatsapp.com, sebagaimana informasi resmi yang dihimpun KompasTekno pada Kamis (27/8/2020).

Pengguna bisa menyampaikan detail kronologi kejadian, termasuk kapan dan kemungkinan bagaimana akun disadap. Setelah itu, tim WhatsApp bakal melakukan investigasi terkait laporan pengguna untuk mengidentifikasi pola peretasan.

Semakin cepat pengguna melapor maka proses pemulihan akun WhatsApp juga bakal berjalan dengan cepat.

Itulah beberapa cara mengamankan WhatsApp agar tidak disadap yang perlu diketahui. Sebagai informasi tambahan, pengguna kiranya perlu mengetahui ciri-ciri WhatsApp disadap. Adapun ciri-ciri WhatsApp disadap adalah sebagai berikut:

  1. Akun WhatsApp terlihat aktif di perangkat asing. Saat terhubung ke WhatsApp versi web (WhatsApp Web), pengguna bisa memeriksa perangkat mana saja yang tertaut dengan akun tersebut pada opsi “Perangkat Tertaut” di aplikasi WhatsApp ponsel.
  2. Terdapat pesan atau chat di WhatsApp yang asing atau bukan dibuat oleh pengguna sendiri.
  3. Terdapat sejumlah pesan WA yang dihapus tanpa sepengetahuan pengguna.
  4. Terdapat panggilan telepon di WhatsApp yang bukan dibuat oleh pengguna sendiri.
  5. Akun WhatsApp terlihat online, padahal pengguna sedang tidak memakainya.
  6. Chat yang masuk tiba-tiba terbaca sendiri, padahal pengguna tidak melakukannya.
  7. Terdapat status WA asing yang bukan dibuat oleh pengguna sendiri.
  8. Terdapat SMS masuk berisi kode OTP yang digunakan untuk login WhatsApp, padahal akun WhatsApp telah aktif.
  9. Profil akun WhatsApp berubah sendiri. Perubahan ini bisa diperiksa lewat menu “Pengaturan” Whatsapp dan klik ikon profil. Apabila nama akun berubah padahal pengguna tidak menggantinya, bisa jadi WhatsApp telah disadap dan diganti profilnya.
  10. Akun WhatsApp tiba-tiba logout dengan sendirinya, padahal pengguna sedang tidak melakukan pengaturan untuk mengeluarkan akun tersebut.

Baca juga: 2 Cara agar Foto WhatsApp Tersimpan Otomatis di Galeri HP, Mudah

Jika menjumpai ciri-ciri di atas, pengguna bisa melakukan serangkaian upaya untuk menyelamatkan akun. Dengan beberapa cara di atas, pengguna bisa mengamankan sekaligus menghentikan penyadapan pada akun WhatsApp.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com