Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Resmikan Program Bangkit 2024, Mahasiswa Bisa Dapat Pelatihan AI

Kompas.com - 22/02/2024, 15:45 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Google, GoTo, dan Traveloka secara resmi membuka program Bangkit 2024, pada Kamis (22/2/2024).

Bangkit 2024 adalah program kesiapan karier yang menyajikan pelatihan terstruktur untuk mahasiswa dan siswa vokasi dalam tiga alur pembelajaran, yakni pembelajaran mesin (machine learning), pengembangan mobile, serta komputasi awan (cloud).

Bangkit 2024 ditawarkan sebagai program Studi Independen Bersertifikat di Kampus Merdeka.

Peserta yang mengikuti program belajar dengan total selama 900 jam ini bakal mendapatkan keahlian seputar teknologi, soft skill, dan kemahiran berbahasa Inggris yang dibutuhkan di perusahaan terkemuka.

Peserta juga nantinya akan mendapat kesempatan untuk memperoleh pendanaan startup hingga Rp 140 juta.

Baca juga: Google Umumkan Gemma 2B dan 7B, Model AI Open Source

Pada 2024 ini, program Bangkit dari Kemendikbud Ristek dan Google akan melatih sebanyak 9.000 mahasiswa Indonesia dengan kompetensi unggul di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Sebanyak 4.650 mahasiswa di antaranya akan tergabung dalam batch pertama, sedangkan sisanya akan tergabung dalam batch berikutnya.KOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Pada 2024 ini, program Bangkit dari Kemendikbud Ristek dan Google akan melatih sebanyak 9.000 mahasiswa Indonesia dengan kompetensi unggul di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Sebanyak 4.650 mahasiswa di antaranya akan tergabung dalam batch pertama, sedangkan sisanya akan tergabung dalam batch berikutnya.
Pada 2024 ini, Bangkit akan melatih sebanyak 9.000 mahasiswa Indonesia dengan kompetensi unggul di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Sebanyak 4.650 mahasiswa di antaranya akan tergabung dalam batch pertama, sedangkan sisanya akan tergabung dalam batch berikutnya. Pada batch pertama sebanyak 4.650 mahasiswa tersebut diterima dari total 55.000 pendaftar.

Jumlah peserta ini meningkat cukup signifikan. Sebagai perbandingan, jumlah peserta Bangkit saat pertama kali digelar pada 2020 adalah 300 peserta, disusul oleh 3.001 peserta pada 2021 saat Bangkit menjadi bagian dari Kampus Merdeka.

Selanjutnya, jumlah peserta Bangkit meningkat menjadi 3.100 pada 2022, dan 9.513 pada 2023 lalu. Bila dihitung keseluruhannya, Bangkit telah merengkuh lebih dari 15.000 peserta.

Berdasarkan data Bangkit sejak 2023, sekitar 63 persen peserta Bangkit berasal dari kota kecil dan menengah, 27 persen di antaranya berasal dari studi non-IT (teknologi informasi) 27 persen merupakan peserta perempuan, dan 7 persen adalah mahasiswa vokasi.

Dirjen Diktiristek, Prof. Ir. Nizam berharap bahwa jumlah talenta AI di Indonesia akan terus berkembang ke depannya, dengan adanya program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Bangkit.

"Dengan perkembangan sains dan teknologi AI yang pesat akhir-akhir ini, kebutuhan akan kompetensi bidang AI akan makin tinggi, karenanya saya berharap Bangkit tahun ini makin menguatkan pool talenta di bidang AI," kata Prof. Ir. Nizam dalam video sambutan yang ditampilkan pada acara Bangkit Lepas Sambut 2024, di Google Office Indonesia, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Google Umbar Android 15 Versi Awal, Ini Fitur Barunya

Randy Jusuf selaku Managing Director Google Indonesia merasa bangga bahwa Google bisa berkontribusi terhadap masa depan digital Indonesia.

"Kami (Google) bangga menjadi platform digital tepercaya yang berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan masa depan digital Indonesia, sejalan dengan visi 2045 yang ambisius," kata Randy.

Punya kurikulum AI

Tahun ini, program Bangkit akan menambahkan kurikulum AI di jalur pembelajaran Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. Kurikulum AI utamanya dibagi menjadi tiga, yakni Introduction to AI, Generative AI, dan Applied ML (Machine Learning).

Introduction to AI merupakan kurikulum yang mengajarkan peserta dasar dan konsep seputar AI, machine learning, dandeep learning. Peserta bakal diajak untuk menjelajahi AI sepanjang kurikulumnya.

Sementara itu, kurikulum Generative AI mengajak pengguna untuk mempelajari cara model AI untuk mempelajari data, kemudian menyulapnya menjadi konten baru (generatif). Peserta juga mempelajari konsep dasar responsible AI dan penerapannya.

Applied Machine Learning mengedukasi peserta terkait cara mengintegrasi model machine learning (deploying) ke dalam lingkungan atau sistem yang sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com