Kearney memperkirakan dampak ekonomi AI di Indonesia akan mencapai 366 miliar dollar AS pada tahun 2030 (sekitar Rp 5.814,9 triliun), hampir sepertiga dari total dampak AI di seluruh wilayah ASEAN, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Nikkei Asia, Senin (8/4/2024).
Nvidia kini dikenal sebagai rajanya pasar chip AI karena menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar. Nvidia mengandalkan produk chip pengolah grafis (GPU) buatannya yang banyak dipakai di pusat-pusat data untuk pengolahan AI.
Kini, Nvidia "menang banyak" berkat popularitas dan penggunaan teknologi AI kian masif serta tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari nilai kapitalisasi pasar Nvidia yang meroket, tembus ke angka 2,2 triliun dollar AS atau sekitar 34.953 triliun (kurs 1 USD = Rp 15.887,75) pada April 2024.
Baca juga: Kalahkan Intel dan TSMC, Nvidia Jadi Perusahaan Chip Terbesar
Berkat AI, Nvidia juga mencetak rekor pendapatan dan laba baru. Dalam laporan keuangan yang diunggah di situs resmi, Nvidia tercatat meraup pendapatan (revenue) sebesar 13,51 miliar dollar AS atau setara Rp 206,7 triliun. Angka itu mencerminkan pertumbuhan 88 persen dari kuartal I FY 2024 (quarter-on quarter/QoQ) dan naik 101 persen dari tahun lalu (year-on-year/YoY).
Laba bersih (generally accepted accounting principles/GAAP) Nvidia juga melejit pada kuartal II FY 2024, yakni ke angka 2,48 dollar AS (hampir Rp 38.000) per saham. Laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan 202 persen secara QoQ, dan naik drastis 854 persen secara YoY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.