Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OpenAI Pakai Video YouTube untuk Latih GPT-4, Google Beri Peringatan

Kompas.com - 14/04/2024, 08:00 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan dikabarkan mulai kehabisan bahan untuk melatih LLM (Large Language Model) mereka, termasuk OpenAI dan Meta.

OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT kabarnya sedang kesulitan mengumpulkan data pelatihan untuk model LLM generasi terbaru, GPT-4.

Untuk mengatasinya, perusahaan yang dipimpin oleh Sam Altman itu memakai aneka video dari YouTube.

Ada sekitar satu juta jam video YouTube yang dipakai OpenAI untuk melatih GPT-4. Presiden OpenAI, Greg Brockman bahkan ikut terjun dalam pengumpulan video.

Video itu kemudian ditranskrip menggunakan alat transkrip audio, Whisper.

Menurut juru bicara OpenAI, Lindsay Held, pihaknya memang menyusun kumpulan data "unik" untuk setiap model agar lebih paham tentang dunia dan mempertahankan daya saingnya.

Baca juga: OpenAI Mau AI Sora Dipakai Bikin Film Hollywood, tapi Langsung Ditentang

Held menambahkan bahwa OpenAI memakai berbagai sumber data termasuk data yang tersedia untuk umum serta data non-publik dari mitra. OpenAI kini juga diklaim sedang mempertimbangkan untuk menghasilkan data pelatihan sendiri.

Meski begitu, Held tidak menyebut dari platform mana saja data diambil untuk melatih modelnya.

Outlet media The New York Times dikutip KompasTekno Minggu (14/4/2024), menyebutkan bahwa OpenAI sudah kehabisan persediaan data pelatihan pada tahun 2021.

Kemudian perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ini mendiskusikan praktik transkripsi video YouTube, podcast, hingga audiobook.

Pada tahun yang sama, OpenAI melatih modelnya dengan berbagai data termasuk kode komputer dari Github hingga konten tugas sekolah di Quizlet.

Baca juga: Potensi dan Ancaman di Balik Kloning Suara AI

Peringatan Google

Pihak Google dihubungi The Verge, menyatakan bahwa perusahaannya sudah melihat laporan soal OpenAI yang mentranskrip video YouTube, meski belum dikonfirmasi langsung oleh OpenAI. Google lantas memperingatkan larangan unduh konten tanpa izin.

"file.robots.txt dan Ketentuan Layanan kami melarang pengunduhan konten YouTube tanpa izin," ujar juru bicara Google, Matt Bryant.

Bryant juga menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan hukum untuk mencegah praktik penggunaan YouTube secara ilegal seperti ini, bila sudah terbukti.

Google, menurut sumber dalam, sebenarnya juga sama seperti OpenAI, mengumpulkan data dengan cara transkrip video YouTube. Namun Bryant berdalih pihaknya memakai beberapa konten YouTube sesuai perjanjian antara YouTube dengan pembuat konten.

Lebih lanjut Google meminta tim privasi perusahaan untuk mengubah bahasa kebijakannya, guna memperluas kapasitas perusahaan terkait data konsumen, termasuk di layanan Google Docs. Kebijakan itu menurut The New York Times akan dipublikasikan pada 1 Juli mendatang.

Meta juga kesulitan

Tidak hanya OpenAI, berbagai perusahaan seperti Meta dan Google juga kabarnya sedang kesulitan mendapat data pelatihan untuk LLM-nya, khususnya untuk memperoleh data secara legal.

Baca juga: Meta Latih AI Pakai Posting Pengguna Facebook dan Instagram

Tim AI Meta konon mempertimbangkan penggunaan karya ber-hak cipta tetapi tanpa izin demi mengejar kemampuan model OpenAI.

Namun setelah menelusur hampir semua buku, esai, puisi serta artikel berbahasa Inggris yang ada di internet, Meta kemungkinan akan memilih untuk membayar lisensi buku atau langsung membeli penerbit besar.

Sementara itu laporan Wall Street Journal (WSJ) menyebutkan bahwa jumlah data yang diserap berbagai perusahaan teknologi AI, akan melampaui jumlah konten baru pada tahun 2028.

Adapun solusi untuk menangani kendala itu, perusahaan harus melatih modelnya dengan data sintetis yang dibuat oleh model mereka sendiri. Praktik ini juga disebut sebagai "pembelajaran kurikulum".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com