Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Gugat OpenAI karena Fokus Raup Profit

Kompas.com - 04/03/2024, 19:16 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengusaha miliarder Elon Musk menggugat OpenAI, co-founder OpenAI Sam Altman dan Greg Brockman, serta entitas afiliasinya karena berkhianat.

Dalam gugatannya, Musk menuduh perusahaan pembuat ChatGPT ini telah melanggar perjanjian kontrak awal dengannya.

Di mana misi awal startup AI adalah menjadi organisasi non-profit yang mengembangkan kecerdasan buatan demi kepentingan umat manusia, bukan demi keuntungan materiel.

Baca juga: Saat Elon Musk Marah-marah ke Microsoft Setelah Beli Laptop Windows Baru...

Elon Musk menilai OpenAI sekarang fokus pada komersialisasi penelitian jenis kecerdasan buatan tipe Artificial General Intelligence (AGI), setelah bermitra dengan Microsoft.

Menghianati perjanjian pendirian

Elon Musk pernah bersama-sama Sam Altman mendirikan OpenAI pada 2015. Altman dan Brockman meyakinkan Elon Musk untuk membantu mendirikan dan mendanai startup OpenAI pada tahun 2015.

Namun ada perjanjian bahwa mereka akan menjadi organisasi nirlaba yang berfokus untuk melawan ancaman persaingan dari Google.

Dalam gugatan disebutkan bahwa perjanjian pendirian tersebut mengharuskan OpenAI untuk membuat produk teknologinya “tersedia secara gratis” untuk publik. Kenyataannya, OpenAI kini menyediakan layanan ChatGPT gratis maupun berbayar lewat ChatGPT Plus.

Selama beberapa tahun pertama, Elon Musk adalah kontributor terbesar untuk OpenAI. Berdasarkan tuntutan hukumnya yang diajukan di pengadilan di San Francisco pada Kamis (29/2/2024) malam, Musk menyebut dirinya menyumbangkan lebih dari 44 juta dollar AS kepada OpenAI antara tahun 2016 dan September 2020. 

Baca juga: Mark Zuckerberg Ingin Bangun AGI, AI yang Tiru Otak Manusia

Musk meninggalkan dewan direksi OpenAI pada tahun 2018. Ketika itu, Musk ditawari saham OpenAI, tetapi menolak menerimanya karena alasan prinsip.

Anak perusahaan Microsoft?

Ilustrasi logo OpenAI.OpenAI Ilustrasi logo OpenAI.
Tak hanya berkhianat soal model bisnis, Musk juga menuduh OpenAI sudah menjadi anak Microsoft setelah disuntikkan dana sekitar 13 miliar dollar AS.

“Namun kenyataannya, OpenAI, Inc. telah bertransformasi menjadi anak perusahaan sumber tertutup secara de facto dari perusahaan teknologi terbesar di dunia: Microsoft. Di bawah dewan barunya, mereka tidak hanya mengembangkan tetapi juga menyempurnakan AGI untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan kemanusiaan

"Ini adalah pengkhianatan terhadap Perjanjian Pendirian"

Musk telah meminta pengadilan memaksa OpenAI untuk membuat penelitian dan teknologinya tersedia untuk umum dan mencegah startup tersebut menggunakan asetnya, termasuk model bahasa besar (LLM) GPT-4, untuk keuntungan finansial Microsoft atau individu mana pun.

GPT-4 menjadi suksesor dari GPT-3.5, model AI yang saat ini tertanam di chatbot ChatGPT.

Sebagai penerus, GPT-4 diklaim lebih cerdas dan dapat menjawab sejumlah pertanyaan dan perintah pengguna yang lebih kompleks dibanding GPT-3.5. GPT-4 disebut bisa menampung sekitar 25.000 kata dalam sekali pemrosesan, sekitar delapan kali lebih banyak dibanding versi sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com