Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

Kompas.com - 18/04/2024, 10:03 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Apple Tim Cook bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/4/2024) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan itu, Pemerintah Indonesia meminta Apple untuk membuat pabrik di Tanah Air.

Selain dorongan membuat pabrik, Budi mengatakan, pemerintah juga meminta Apple membuka toko fisik Apple Store di Indonesia.

Kehadiran toko fisik Apple Store di Indonesia ini sebenarnya sudah menjadi idaman para penggemar gadget Apple alias "Apple Fanboy" sudah sejak lama.

Namun, menurut Budi, pihak Apple tidak langsung "mengiyakan" untuk membuka Apple Store di Tanah Air, karena mereka mempunyai sejumlah pertimbangan tersendiri.

Padahal, pemerintah sudah memberikan sejumlah fakta dan data bahwa produk-produk Apple, terutama iPhone, laku keras di Indonesia. Dengan begitu, pasar Indonesia bisa dibilang cukup penting bagi bisnis Apple.

"Sepanjang 2023, Indonesia mengimpor 2,8 juta ponsel, di mana sekitar 85 persen itu merupakan produk Apple (iPhone). Kami sudah sampaikan angka tersebut dan kontribusi Indonesia kepada bisnis mereka, tetapi mereka punya pertimbangan sendiri, tidak apa-apa," kata Budi.

"Ya mudah-mudahan (Apple Store) buka di sini. Karena kalau iya, produk Apple mungkin bisa lebih murah, dan konsumen Indonesia juga senang," pungkas Budi.

Baca juga: CEO Apple Tim Cook Datang ke Indonesia saat iPhone Terpuruk

Saat ini produk Apple seperti iPhone, iPad, dan Macbook yang dijual di Indonesia, disalurkan melalui distributor resmi Apple (Apple Premium Reseller/APR), bukan langsung dari Apple Store layaknya di Singapura dan Thailand.

Oleh sebab itu, para penggemar gadget Apple pun masih perlu bersabar lebih lama menunggu kepastian terkait kehadiran toko resmi itu di Indonesia.

Indonesia layak punya Apple Store

Indonesia sendiri sebenarnya dianggap sudah layak untuk memiliki toko fisik Apple Store. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu pasar ponsel yang cukup besar dan berkontribusi di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan Satish, salah satu Tech YouTuber dari kanal K2G. Selain pasarnya besar, menurut Satish, Indonesia juga layak memiliki Apple Store karena persaingan pasar ponsel premium di Tanah Air belakangan cukup sengit.

Nah, kehadiran Apple Store di Indonesia, lanjut Satish, bisa mengambil sedikit porsi dari pasar ponsel premium tersebut, tentunya dengan kontrol penuh atas strategi pemasaran yang lepas dari distributor resmi. 

"Sampai sekarang, kita bisa lihat banyak vendor berlomba-lomba meluncurkan ponsel Android ke Indonesia. Bahkan di 2024 ini, beberapa dari mereka berani memasarkan ponsel flagship-nya ke sini, sehingga ini merupakan salah satu tanda bahsa pasar ponsel premium di Indonesia cukup diminati," kata Satish kepada KompasTekno.

Hal serupa disampaikan dua Tech YouTuber lainnya yaitu Malvin dari kanal Bestindotech dan Putu Reza (Reza) dari kanal @projectreview. 

Malvin menyebut Indonesia layak memiliki Apple Store karena merupakan pasar ponsel terbesar di Asia Tenggara.

"Pasar Indonesia bisa dibilang yang terbesar di Asia Tenggara, dan Apple punya produk yang bervariatif mulai dari yang cukup terjangkau hingga yang premium seperti brand ponsel lain, sehingga saya anggap Indonesia cukup layak untuk dapat Apple Store," jelas Malvin.

Menurut Malvin, kehadiran Apple Store di Indonesia juga akan memberikan benefit kepada konsumen. Contohnya dari aspek after sales.

Malvin mengatakan, after sales saat ini yang diberikan distributor resmi sebenarnya sudah sesuai standard Apple. Kendati demikian ia mengatakan bahwa konsumen Indonesia juga harus mendapat edukasi tentang arti "garansi" agar memiliki pemahaman yang utuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com