Inovasi Hidrasi: Komitmen AWS terhadap Keberlanjutan Air pada 2030

Langkah itu diwujudkan dengan ,embangun toilet umum, tangki air, fasilitas cuci tangan, dan pusat masyarakat, mendistribusikan perlengkapan kebersihan dan melatih masyarakat.

Air akan diproses, disaring, dan didistribusikan ke titik-titik atau disalurkan langsung ke titik-titik rumah tangga di desa-desa Tegallega, Wanakerta dan Margamulya.

Jangkauan proyek ini juga akan diperluas ke desa-desa lain di Jawa Barat, seperti dewa Wanajaya, Lemah Mukti, Cicinde Utara, dan Batu Raden.

Ke depannya, Habitat for Humanity dan AWS bertujuan untuk terus memperluas akses air bersih ke 1.300 rumah tangga tambahan dengan hampir 6.000 orang di Indonesia.

Aman Suryaman, sekretaris pemerintah desa Wanakerta sekaligus advokat yang telah lama memperjuangkan fasilitas air bersih mengatakan bahwa pada awalnya masyarakat ragu akan proyek ini, karena mahalnya biaya pipa yang dibutuhkan untuk fasilitas seperti itu

"Kami sekarang yakin bahwa titik-titik air yang baru dibangun akan sangat meringankan kebutuhan air, meningkatkan taraf kehidupan, dan menghemat kas desa dalam jangka panjang," ujar Aman dalam keterangan yang diterima KompasTekno.

Setetes demi setetes, AWS bekerja sama dengan pihak lain mencoba mengurangi jejak air, mengembalikan lebih banyak air daripada yang mereka konsumsi untuk mendinginkan server.

Ken Haig mengatakan, AWS mengajak pihak lain untuk membuat komitmen serupa dan mencoba meningkatkan ambisi yang mereka miliki terhadap air sebagai sumber daya.

Ia juga menyoroti terkadang air menjadi sumber daya yang kurang dihargai dalam berbagai diskusi iklim.

"Tetapi air sangat penting bagi kami dan kami ingin orang lain juga berpikir tentang hal ini," pungkasnya.