Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Nokia X Rayu Pengembang Aplikasi

Kompas.com - 02/03/2014, 18:35 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Read Write
KOMPAS.com - Nokia boleh optimis bahwa ponsel terbarunya yang menggunakan sistem operasi Android, yaitu Nokia X, akan meraih sukses besar. Namun, tanpa dukungan dari pengembang aplikasi, keyakinan Nokia itu bisa jadi hanya sebuah khayalan.

Karena itulah, Nokia gencar merayu pengembang untuk ikut membangun ekosistem aplikasi di Nokia X. Tujuannya, agar ketersediaan aplikasi untuk Nokia X semakin banyak dan kebutuhan konsumen dipenuhi oleh aplikasi-aplikasi tersebut.

Uang

Rayuan pertama yang dilontarkan Nokia adalah uang. Potensi pengembang dalam mendapatkan uang bakal lebih besar karena toko aplikasi online Nokia Store telah membuka metode pembelian dengan cara potong pulsa di banyak negara, termasuk Indonesia. Nokia Store menjadi pintu utama bagi pengguna yang ingin mengunduh dan memasang aplikasi Android di Nokia X.

Di sini Nokia Store telah menyerang kelemahan Google di mana toko Google Play Store belum mendukung metode potong pulsa. Google sejauh ini hanya menyediakan pembayaran dengan kartu kredit dan voucher.

Head of Developer Relation Nokia, Amit Patel berpendapat, metode potong pulsa menjawab kebutuhan konsumen yang tak memiliki kartu kredit untuk membeli aplikasi atau konten digital di Nokia Store.

Nokia menilai metode potong pulsa cocok diterapkan di negara-negara berkembang, tempat pasar utama Nokia X.

Nokia X dijanjikan bakal dipasarkan dalam waktu dekat di China, India, Indonesia, Thailand, Eropa Timur, dan Timur Tengah. Penetrasi pengguna ponsel pintar di negara-negara tersebut dinilai masih terus tumbuh.

Di negara tersebut, Patel memprediksi Nokia X akan meraih sukses karena menawarkan harga yang terjangkau serta memiliki desain yang menarik. Atas dasar ini, Patel meyakini pengembang aplikasi akan memandang ekosistem Nokia X sebagai "tambang" baru untuk mendapatkan uang. Karena di sinilah, pasar baru akan terbentuk.

Coba aplikasi lalu beli

Nokia tidak meniru cara Google dan Apple dalam menjual aplikasi berbayar yang menerapkan strategi "beli per download." Sebagai gantinya, Nokia akan menggunakan strategi "coba lalu beli." Cara ini memberi kesempatan kepada pengguna untuk mencoba terlebih dahulu aplikasi atau game. Jika suka dan ingin terus menggunakannya, pengguna harus membeli aplikasi tersebut.

Patel mengklaim kemungkinan pengguna membeli aplikasi dengan pendekatan "coba dan beli" akan lima kali lebih besar ketimbang "beli per download."

Tidak butuh upaya besar untuk modifikasi aplikasi

Ponsel pintar Nokia X memang memakai basis sistem operasi Android yang dikembangkan Google. Namun, sistem Nokia X tidak menyediakan akses ke toko aplikasi online Google Play Store dan tidak mendukung antarmuka pemrograman aplikasi (application programming interface/API) buatan Google.

Absennya dukungan API buatan Google pada sistem Nokia X akan menyebabkan beberapa aplikasi Android yang sudah ada tidak berjalan optimal di Nokia X. Namun, Nokia mengklaim, sebagian besar aplikasi Android yang sudah ada bisa berjalan optimal di Nokia X.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com