Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, Indonesia Impor Ponsel Rp 29 Triliun

Kompas.com - 18/03/2014, 17:58 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor telekomunikasi merupakan penyumbang terbesar defisit neraca perdagangan Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Kalamullah Ramli, tingginya impor perangkat elektronik menjadi salah satu penyebabnya.

"Di tahun 2013 lalu, Indonesia setidaknya telah mengimpor sebanyak 15 ton ponsel yang nilainya mencapai 2,6 miliar dollar AS," sebut Ramli di sela-sela diskusi Indo Telko Forum, Selasa (18/3/2014).

Angka setara Rp 29 triliun tersebut sekitar seperempat dari defisit neraca perdagangan Indonesia, yaitu sebesar 8 miliar dollar AS.

Besarnya andil sektor telekomunikasi tersebut menurut Ramli disebabkan karena tingginya angka impor produk telekomunikasi dari hulu ke hilir, mulai dari impor ponsel terbaru untuk konsumen hingga infrastruktur jaringan yang dilakukan oleh para operator untuk ekspansi layanan.

Sementara di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang ICT, Didi Suwondo mengatakan bahwa ke depannya, untuk memperkecil angka defisit dari sektor TI, Kadin memiliki strategi jangka panjang dan jangka pendek.

"Jangka pendeknya kami akan melakukan tindakan pencegahan, sementara untuk jangka panjangnya adalah dengan membangun dan meningkatkan pendapatan," terang Didi.

Saat ini Indonesia memang seolah menjadi pasar bagi vendor-vendor elektronik. Ke depannya, Kementerian Kominfo mengupayakan agar Indonesia juga bisa menjadi tempat bagi para produsen elektronik berinvestasi. "Sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan impor," demikian ujar Didi.

Diakui Didi, untuk mendatangkan pemodal asing berinvestasi ke Indonesia juga bukan hal yang mudah. "Saya pernah membicarakan hal ini dengan salah satu produsen notebook Taiwan, mereka bilang saat ini apa yang bisa didapatkan dari Indonesia? Selain itu, daftar permintaan yang mereka ajukan pun panjang," terang Didi.

Foxconn, salah satu pabrik perakit smartphone yang dikabarkan akan segera membangun pabriknbya di Indonesia, disebut Didi juga melalui proses yang tak mudah. "Karena itu butuh dukungan pemerintah, seperti memberikan insentif seperti tax holiday atau dukungan komponen lainnya," jelasnya.

Walau menurut Didi di mata vendor-vendor besar TI dunia Indonesia dianggap belum memiliki basis industri telekomunikasi yang belum cukup, namun hal itu tidak menyurutkan Kadin untuk membujuk lebih banyak lagi vendor TI untuk berinvestasi ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com