Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Symantec: Antivirus Sudah Tamat

Kompas.com - 06/05/2014, 16:51 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Dari tahun ke tahun, perang terhadap virus komputer selalu sama. Peretas membuat varian virus baru yang semakin pintar dan vendor antivirus membuat penangkalnya.

Seiring perkembangan teknologi, Symantec Corp. menganggap metode tersebut sudah tidak revelan lagi dan mereka mencoba memerangi virus komputer dengan cara yang berbeda.

"Antivirus sudah tamat," ujar Brian Dye, Senior Vice President Symantec. "Kami tak lagi melihat produk antivirus bisa menghasilkan uang saat ini," imbuhnya seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Selasa (6/5/2014).

Produk antivirus memang ditujukan untuk menghindarkan komputer dari para peretas pembuat virus. Dulu, virus menyerang hanya lewat perangkat penyimpan atau jaringan lokal. Kini, virus makin pintar dan bisa menyerang komputer dari mana saja.

Tak cukup antivirus untuk mencegahnya. Karena itu, Symantec akan menciptakan cara baru memerangi virus.

Symantec akan membentuk tim khusus untuk membantu mengatasi tindak kejahatan cyber ini bagi pelanggan kelas bisnisnya. Dalam enam bulan ke depan, Symantec akan merilis peranti lunak yang bukan hanya bisa mendeteksi apa saja yang menjadi sasaran para peretas, namun juga alasannya.

Symantec telah membuat aplikasi antivirus sejak tahun 1980. Sejak saat itu, peretas juga telah menemukan berbagai cara untuk menerobos sistem keamanan jaringan.

Menurut Dye, produk antivirus saat ini hanya bisa mencegah 45 persen dari semua kemungkinan serangan yang bisa dilakukan oleh para peretas.

Kini, Symantec bukan hanya menjadi pembasmi virus komputer saja, namun juga mencari aktivitas-aktivitas mencurigakan yang terjadi akibat virus yang tidak terdeteksi.

"Jika konsumen beralih dari mencegah menjadi mendeteksi dan merespon, maka pendapatan kami juga akan datang dari software pencegahan dan respon," ujar Dye.

Usaha yang dilakukan Symantec tersebut sebagai bentuk respon terhadap menurunnya pendapatan dari penjualan aplikasi antivirus. Dalam laporan keuangan kuartal pertama 2014, pendapatan Symantec menurun 5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keamanan cyber juga mulai menerapkan cara-cara baru memerangi virus dan malware. Seperti Juniper Networks Inc. yang membuat metode agar virus tersebut menyerang file yang dituju. Tentu saja file tersebut mengandung data tiruan palsu yang sengaja dipasang di firewall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com