Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Xiaomi Redmi 3 Tak Kunjung Masuk Indonesia?

Kompas.com - 17/03/2016, 18:57 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Awal Januari 2016, Xiaomi kembali menggebrak pasar smartphone kelas menengah. Kala itu, vendor asal China itu merilis perangkat terbarunya yang dinamakan Redmi 3.

Tidak jauh berbeda dari Redmi generasi-generasi sebelumnya, Redmi 3 mendapat sambutan hangat. Alasannya, selain dilengkapi dengan spesifikasi yang cukup tinggi, perangkat tersebut dibanderol dengan harga relatif murah.

Produk itu sendiri sudah dilepas di kampung halaman Xiaomi, China. Nah, pertanyaan besarnya, kapan Redmi 3 bakal masuk ke Indonesia?

Beberapa minggu setelah peluncuran Redmi 3 di China, penggemar Xiaomi di Indonesia sebenarnya sudah sangat semringah. Pasalnya, perangkat tersebut telah lulus uji coba perangkat di Dirjen Postel. Bahkan sertifikatnya sudah dicetak.

Biasanya, apabila sebuah perangkat telah lulus uji coba, tidak lama kemudian produk tersebut akan dijual secara resmi di pasar.

Sayangnya, hingga berita ini dinaikkan, Redmi 3 tidak ada tanda-tanda bakal dilepas secara resmi di pasar Indonesia.

Xiaomi pun belum angkat bicara mengapa produk tidak juga dilepas. Menurut analisis KompasTekno, tampaknya Xiaomi saat ini sedang terganjal regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang harus dipenuhi oleh semua smartphone berbekal jaringan 4G LTE.

Selain sertifikasi dari Dirjen Postel tersebut, importir memang harus bisa memenuhi kebijakan TKDN sebelum bisa menjual perangkat 4G secara resmi di Indonesia.

Saat ini, semua smartphone yang masuk ke kategori itu harus sudah memenuhi setidaknya 20 persen kandungan lokal. Itu artinya, kemungkinan besar, Redmi 3 belum memenuhi kebijakan tersebut.

Lantas, kapan perangkat tersebut bisa masuk ke Indonesia? Setidaknya sampai Xiaomi bisa memenuhi kebijakan TKDN tersebut.

Namun, untuk memenuhi kebijakan tersebut tentunya bukan perkara mudah. Xiaomi diharuskan untuk "menanam" sesuatu atau berinvestasi di Tanah Air.

Kebanyakan importir smartphone luar memutuskan untuk membangun atau setidaknya mencari rekanan pabrik di Indonesia. Pabrik-pabrik tersebut digunakan untuk merakit smartphone setidaknya untuk memenuhi standar TKDN di Indonesia.

Apakah Xiaomi akan memenuhi kebijakan tersebut? Mari kita tunggu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com