Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2016, 15:04 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Spanduk Indosat yang menyinggung Telkomsel ternyata tak berlatarbelakang soal persaingan harga. Ada alasan lebih mengakar yang membuat Indosat sengaja "jahil".

"Sebenarnya kami mau colek biar ada reaksi," kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, Selasa (21/6/2016).

Reaksi yang diharapkan datang dari Telkomsel dan pembuat regulasi, menyoal praktik monopoli operator yang sudah lama terjadi. Dalam hal ini, media sosial dianggap membantu mengangkat topik tersebut dan mengundang perhatian masyarakat luas.

"Sekarang topik ini sudah keangkat. Semoga bisa kedengaran ke pembuat regulasi," Alex menuturkan. 

Sebelumnya, foto-foto spanduk promosi Indosat ramai menjadi perbincangan di media sosial sejak Kamis pekan lalu. Dalam foto tersebut, operator yang khas dengan warna kuning itu terang-terangan menyindir tarif telepon Telkomsel.

Dalam foto itu, di salah satu spanduk tertulis, "Cuma IM3 Ooredoo nelpon Rp 1/detik, Telkomsel? Gak mungkin." Poster lain berisi tulisan, "Saya sudah buktikan nelpon ke Telkomsel Rp 1/detik."

Baca: Disindir Indosat Bertarif Mahal Lewat Iklan, Ini Jawaban Telkomsel

Dominasi Telkomsel

Telkomsel dianggap dominan dengan meraup 80 persen market share di luar pulau Jawa. Sementara itu, gabungan Indosat, XL, dan Hutchitson Tri, hanya mendapat porsi 14 persen.

Kondisi tersebut dikatakan tak sehat bagi iklim kompetisi antar-operator. Masyarakat pun tak diberi pilihan ekonomis yang menguntungkan.

Baca: Keluh Kesah Bos Indosat soal Dominasi Telkomsel di Luar Jawa

"Masyarakat yang perkapitanya rendah harusnya bisa akses telekomunikasi yang sama murahnya dengan daerah lain (kota besar)," ia menuturkan.

Praktik monopoli ini, kata Alex, bisa ditumpas dengan regulasi telekomunikasi yang memihak pada operator kecil, salah satunya menurunkan biaya interkoneksi.

Biaya interkoneksi sendiri merujuk pada komponen yang wajib dibayar operator A ke operator B saat pelanggannya melakukan panggilan lintas operator. Saat ini tarifnya dipatok Rp 250,- per menit.

Jika nominal itu turun, gap biaya yang harus dibayar pelanggan saat menelepon ke sesama operator (on-net) dan beda operator (off-net) bisa direduksi. Pengguna operator A tak perlu takut menelepon pelanggan operator B dan C.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com