Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2016, 13:23 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli  mengeluhkan soal posisi Telkomsel yang dianggap terlalu dominan menguasai pasar telekomunikasi di luar Pulau Jawa.

Alex menyebutkan bahwa lebih dari 80 persen pangsa pasar telekomunikasi di luar Pulau Jawa hanya dikuasai oleh satu pemain, yaitu Telkomsel. Angka itu jauh di atas batas ketentuan undang-undang persaingan usaha yang sebesar 50 persen.

Menurut Alex, pencapaian pangsa pasar tersebut dilakukan dengan bantuan Telkom yang merupakan induk usahanya.

"Telkomsel bisa besar karena sinergi dengan Telkom. Gak banyak (investasi), pasang BTS saja," ujar Alex. Baca: Indosat Tuding Telkom Anak Emaskan Telkomsel di Luar Jawa

Sementara itu, operator selain Telkomsel hanya besar di Pulau Jawa saja. Sedangkan di luar Jawa, pangsa pasarnya sangat kecil.

“(Indosat) empat persen, XL juga empat persen. Kecil semua. Pokoknya rame-rame, Indosat, XL, Hutchison (Tri), Smartfren, itu cuma 14 persen,” ujar Alex saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/6/2016).

“Hutchison itu di luar Jawa lebih besar dari kami. Soalnya start dia mirip-mirip Telkomsel, di luar Jawa duluan. Tapi sekarang akhirnya nggak bergerak juga,” imbuhnya.

Alex menganggap monopoli Telkomsel akan semakin besar apabila kondisi ini dibiarkan terjadi, hingga akhirnya menguasai pasaran secara total dan tak terbendung.

“Kalau mereka sudah 100 persen, akan sulit bagi kami untuk berkompetisi. Ini seperti kembali ke zaman (monopoli) Telkom untuk telepon fixed line nasional lagi,” keluhnya.

Baca: Pesan Bos Indosat ke XL, Smartfren, dan Tri, Jangan Takut

Efek dominasi Telkomsel di luar pulau Jawa ini, menurut Alex, masyarakat di sana jadi tidak punya pilihan lain, terutama dalam hal harga yang ditawarkan.

Dia menambahkan, bila di negara lain, operator telekomunikasi yang sudah besar secara regulasi dilarang untuk berkembang lebih lanjut. Tujuan larangan tersebut supaya tetap ada kompetisi antar-perusahaan telekomunikasi.

“Regulasi di luar negeri itu membela yang kecil, supaya yang kecil bisa catch up. (Hasil) kompetisi itu yang dirasakan oleh masyarakat,” terang Alex.

“Masyarakat yang perkapitanya rendah, harusnya bisa akses telekomunikasi yang sama murahnya dengan daerah lain,” pungkasnya.

Baca: Disindir Indosat Bertarif Mahal Lewat Iklan, Ini Jawaban Telkomsel

Halaman Selanjutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com