Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaspersky Tuding Microsoft Hapus Antivirus Lain di Windows 10

Kompas.com - 14/11/2016, 11:29 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Techtimes

KOMPAS.com - CEO Kaspersky Lab, Eugene Kaspersky menuding Microsoft berbuat curang dalam penyebaran produk antivirus. Pasalnya, Microsoft mem-bundling software antivirus Windows Defender dalam OS Windows 10.

Tudingan Eugene diajukan berdasarkan perlakuan Microsoft terhadap antivirus buatan perusahaan lain. Menurut dia, saat pengguna memperbarui sistem operasi ke Windows 10, maka software antivirus buatan perusahaan selain Microsoft akan otomatis dihapus.

Penghapusan tersebut terjadi begitu saja, tanpa memedulikan pengaturan yang sebelumnya dipilih oleh pengguna. Setelah menghapus antivirus buatan perusahaan lain, Microsoft kemudian menyodorkan Defender, antivirus buatannya sendiri secara gratis untuk digunakan oleh pengguna Windows 10.

Masalah lainnya adalah, sistem operasi Windows 10 secara otomatis mengecek kecocokan setiap aplikasi yang terpasang. Aplikasi yang tidak cocok maka otomatis akan dimatikan.

Namun ada perlakuan berbeda untuk antivirus. Menurut Eugene, cocok atau tidak cocok, pengguna akan tetap dipaksa atau disarankan menghapus software antivirus di Windows 10. Sebagi gantinya ditawarkanlah Defender.

“Jika Anda memperbarui sistem operasi ke Windows 10, maka Microsoft secara otomatis, tanpa  peringatan, akan menonaktifkan semua software keamanan yang tidak cocok dan sebagai gantinya memasang Defender,” terang Eugene sebagaimana dilansir KompasTekno dari TechTimes, Senin (14/11/2016).

“Tapi, bahkan saat software keamanan itu berhasil lolos seleksi dan dinyatakan cocok dengan Windows 10, ada saja hal yang aneh terjadi. Lalu dipasanglah Defender sebagai pengganti,” imbuhnya.

Maksud Eugene, aplikasi lain yang sudah lolos pengecekan mestinya tidak perlu dipermasalahkan. Tapi ketika sistem menemukan ada antivirus buatan perusahaan lain, tetap saja akan muncul peringatan bahwa Defender dalam keadaan mati dan meminta pengguna untuk mengaktifkannya.

Bos perusahaan antivirus Kaspersky itu pun akhirnya mengajukan keluhan resmi pada pemerintah Rusia, dengan tudingan bahwa Microsoft melakukan tindakan anti-persaingan. Dia juga berencana mengajukan gugatan serupa ke Uni Eropa.

Jika keluhan ini berhasil, Microsoft akan diminta untuk memberi penjelasan detail kepada pengguna. Penjelasan ini harus diberikan sebelum uprade ke Windows 10 dan berisi soal kecocokan aplikasi yang ada di dalam komputer pengguna.

Raksasa software itu juga harus meminta persetujuan pengguna sebelum mengaktifkan Defender, lalu memberikan waktu untuk para pengembang aplikasi yang perlu memperbaiki masalah ketidakcocokan dengan Windows 10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com