Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Twitter Menyesal Bantu Trump Jadi Presiden AS

Kompas.com - 22/05/2017, 12:02 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Semasa kampanye pemilu presiden AS tahun lalu, Donald Trump getol berpromosi dan menyerang lawan-lawannya lewat akun Twitter pribadinya.

Trump pun mengatakan Twitter berperan besar dalam mendongkrak popularitasnya di masyarakat Negeri Paman Sam hingga kemudian bisa menjadi presiden.

"Biar saya katakan kepada Anda tentang Twitter," kata Trump dalam sebuah wawancara bulan Maret lalu. "Saya pikir saya tak akan ada di sini kalau bukan karena Twitter, karena kita punya pers yang palsu dan tidak jujur."

Lain Trump, lain pula Evan Williams. Salah satu pendiri Twitter ini justru sedih dan menyesali peran Twitter dalam mendongrak popularitas Trump, sang presiden kontroversial dari partai Republik yang banyak memicu kontroversi.

Wikipedia Pendiri Twitter Evan Williams
"Itu buruk sekali, peranan Twitter dalam hal tersebut," kata Williamns mengutarakan ketidaksukaannya terhadap Trump, dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Senin (22/5/2017).

"Kalau benar dia tidak akan menjadi presiden tanpa bantuan Twitter, maka saya minta maaf," lanjut dia.

Kebiasaan Trump ngoceh lewat akun Twitter pribadinya di @realdonaldtrump terus berlanjut bahkan setelah dia resmi dilantik menjadi presiden dan mestinya tak sembarangan bicara.

Meski begitu, Jack Dorsey, seorang pendiri Twitter lainnya, justru berpikir bawa Trump sebaiknya terus nge-tweet karena hal itu bakal membantu transparansi soal administrasi Trump.

"Saya pikir sangat penting untuk membuka pembicaraan-pembicaraan tersebut ketimbang dilakukan di balik pintu tertutup," kata Dorsey.

Baca: Twitter Gugat Pemerintahan Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com