Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Mundur dari Tim Penasihat Trump

Kompas.com - 02/06/2017, 13:03 WIB
Deliusno

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa AS mundur dari kesepakatan Perjanjian Iklim yang dibuat di Paris (Paris Agreement) pada 2015 lalu. Hal itu diumumkan Trump pada Kamis (1/6/2017) lalu.

Sesuai yang telah dijanjikan, CEO Tesla, Elon Musk memutuskan untuk mundur dari tim penasihat kepresidenan.

Musk mengabarkan informasi tersebut melalui akun Twitter pribadinya. Kicauan tersebut muncul setelah Trump mengumumkan keluarnya AS dari Paris Agreement di Gedung Putih.

"(Saya) Meninggalkan dewan kepresidenan. Perubahan iklim itu nyata. Meninggalkan (perjanjian) Paris itu tidak baik untuk Amerika atau dunia," kicau Musk. Sebelumnya, ia merupakan anggota penasihat untuk masalah pekerjaan manufakturing dan juga forum peraturan dan strategi.


Awalnya, Musk optimis bahwa AS tidak akan keluar dari Perjanjian Iklim Paris 2015. Namun, rumor mengatakan bahwa Trump sudah menyiapkan proses mundurnya AS dari perjanjian tersebut.

Mengetahui hal tersebut, Musk mengancam akan memutuskan koneksinya dengan presiden, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Verge, Jumat (2/6/2017).

"(Saya) Tidak tahu arah (perjanjian) Paris, tetapi sudah melakukan semua cara untuk menganjurkan langsung ke POTUS (sebutan Presiden AS)," kicau Musk.

Setelah kicauan tersebut, ada yang menanyakan apa yang akan dilakukan Musk jika AS benar-benar meninggalkan Iklim Paris 2015. Musk pun menyatakan akan segera mundur dari tim penasihat Trump, sebuah janji yang sudah dipenuhinya.

Musk sendiri sudah berbulan-bulan mendapat kritik karena tetap bertahan di tim penasihat Trump. Musk tentunya punya alasan tersendiri di balik keputusan bertahan itu sebelumnya. Dengan langkah ini, ia berharap dapat memberi banyak masukan kepada Trump, terutama masalah perubahan iklim.

Saat mengumumkan kebijakan tersebut di Taman Mawar Gedung Putih, Presiden Trump menggambarkan kesepakatan Paris sebagai perjanjian yang ditujukan untuk memincangkan, merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat.

Dia berpendapat kesepakatan Paris menyebabkan kehilangan Amerika kehilangan produk domestik bruto sebesar 3 triliun dolar dan 6,5 juta lapangan kerja.

Kesepakatan Paris 2015 lalu mengikat Amerika Serikat dan 187 negara untuk menjaga kenaikan temperatur global di bawah 2 derajat Celcius dan berupaya membatasinya pada 1,5 derajat Celcius.

Kesepakatan tersebut diteken hampir semua negara di dunia kecuali Suriah dan Nikaragua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Mudah dan Praktis

3 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Mudah dan Praktis

e-Business
Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Game
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Gadget
Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Gadget
iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

Gadget
Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Game
Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com