Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rama, Kiprah Seorang "Blogger" Tunanetra

Kompas.com - 08/07/2008, 03:00 WIB

PEPIH NUGRAHA

Dalam buku tamu di blog miliknya, Eko Ramaditya Adikara menyebut dirinya sebagai The Indonesian Blind Blogger. Rama, demikianlah ia biasa dipanggil, memang seorang tunanetra. Namun, jika bertemu Rama jangan sekali-kali mengasihaninya sebagai orang berkekurangan. Salah-salah kita yang dikasihani karena terlalu banyak kekurangan!

Contoh saat dia mempraktikkan bagaimana menulis artikel di atas papan ketik komputer pribadi yang diperuntukkan bagi orang normal (bukan papan ketik Braille), Rama mampu menulis 60 kata per menit. Kemampuan itu setara dengan pengetik profesional mana pun yang biasa bekerja di atas papan ketik QWERTY. Rama bahkan tidak membuat kesalahan satu huruf pun atas apa yang ia tulis secepat angin berlalu itu.

Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang tunanetra sejak lahir mampu melakukan pekerjaan yang galibnya dilakukan orang normal? Bagaimana mungkin dia menjadi blogger yang bukan hanya sekadar mengisi kontennya, tetapi juga mendesain perwajahannya, bahkan dengan latar belakang musik digital gubahannya? Bagaimana dia bisa bekerja di atas laptop yang selalu dibawa ke mana pun ia pergi? Bagaimana pula Rama mengerti perintah komputer yang jumlahnya tak terhitung itu? ”Saya meninggalkan huruf Braille sejak sepuluh tahun lalu saat teknologi pembaca layar (screen reader) hadir. Bagi saya itu sebuah revolusi. Sampai sekarang praktis saya tidak menggunakan Braille lagi. Saya bisa membaca buku atau menulis di komputer seperti mereka yang berpenglihatan normal,” kata Rama saat kami temui pada sebuah acara Komunitas Multiply Indonesia di Jakarta, Rabu (2/7) malam lalu.

Aplikasi pembaca layar yang digunakan Rama adalah JAWS, singkatan dari Job Access With Speech. Ini sebuah peranti lunak yang dikembangkan Blind and Low Vision Group di Freedom Scientific St Petersburg, Florida, Amerika Serikat. Dengan JAWS yang pertama kali diluncurkan 1989 itu, komputer apa pun asalkan menggunakan Microsoft Windows, dimungkinkan dioperasikan oleh mereka yang menderita cacat penglihatan. JAWS mengubah teks menjadi berbicara atau text-to-speech. Tahun 1992 JAWS lebih dikenal luas seiring meluasnya penggunaan Microsoft Windows.

Rama memiliki domain sendiri untuk blog-nya, tetapi karena juga ngeblog di Multiply, ia hadir dalam pertemuan para blogger Multiply yang dimotori Sri Sarining Diyah tersebut. Pada malam itu, Rama menjadi ”bintang” di antara blogger dengan banyaknya peserta yang ingin berfoto bersama. Rama tidak canggung berfoto. Bahkan, saat kaum perempuan berebut berfoto ia nyeletuk, ”Wah, saya kayak raja semalam saja.”

Screen reader yang disebut Rama adalah peranti lunak yang memungkinkan apa-apa yang tertulis di layar komputer atau layar ponsel bisa ”terbaca” dengan cara bersuara. Saat Rama menulis menggunakan pengolah kata Word, misalnya, mesin secara otomatis mengeluarkan suara atau mengeja apa pun yang ia tulis. Kesalahan huruf pun akan diketahui dan segera diperbaiki.

Cara yang sama dilakukan Rama saat dia membaca buku Star Wars kesukaannya. Ia pindai (scan) halaman demi halaman buku itu agar bisa dibaca di layar komputer. Otomatis komputer akan membacanya dengan mengeluarkan suara. Jangan heran jika ia mengoleksi dan sudah membaca 320 buku Star Wars. Pesan pendek (SMS) di ponselnya pun ditanam peranti lunak pembaca layar serupa untuk kebutuhan mobile, yakni TALKS. Setiap Rama membuka pesan pendeknya, suara mesin terdengar persis seperti apa yang tertulis di layar ponsel.

Percaya diri

Karena berbekal kemampuan teknologi informasi itulah Rama ke mana-mana membawa ponsel dan laptop Asus dengan layar 7 inci. Ponsel perlu untuk berkomunikasi dan mengirimkan pesan, sementara laptop diperlukan untuk menulis di blog atau menulis artikel untuk media online. Kegiatan blogging dilakukannya sejak 2003 saat blog belum booming. Untuk itulah buku tamunya sudah terisi oleh 464 netter yang memberi pesan. Sebagaimana fatsun blogger, Rama menjawab sendiri semua pesan dan komentar yang masuk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com