BANTUL, RABU - Meski tidak terpengaruh krisis ekonomi global, kegiatan produksi kerajinan kulit di Dusun Manding, Bantul tersendat. Seretnya pasokan bahan baku berupa kulit kambing dan domba menjadi penyebab utamanya. Akibatnya sebagian besar pesanan yang masuk terpaksa ditolak.
Ketua Paguyuban Pengusaha Sabdodadi Karya Sejahtera Manding, Sarjimin, Rabu (15/10) mengatakan, pasokan kulit mulai tersendat sejak sebulan terakhir. Kulit kambing atau domba terutama dipakai untuk membuat jaket kulit. Stok jaket kulit sudah mulai menipis, bahkan di sebagian showroom mulai habis karena diserbu pemudik Lebaran kemarin, katanya.
Minimnya pasokan kulit membuat perajin kesulitan memproduksi jaket, padahal permintaan dari luar kota cukup tinggi. "Jaket kulit memang menjadi andalan kami selain produk sepatu. Pembelinya berasal dari berbagai kota. Kami pun terpaksa menolak pes anan mereka karena tidak bisa berproduksi, sementara stok di gudang sudah habis," katanya.
Sampai sekarang perajin tidak tahu pasti penyebab seretnya pasokan bahan baku tersebut. Untuk menjaga kelangsungan pasokan, perajin rencananya akan menjalin kerjasama dengan peternak kambing di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah NTT dikenal sebagai penghasil kambing dan domba, sehingga diharapkan pasokan kulitnya melimpah.
Di Manding terdapat 70 perajin kulit dengan 45 showroom. Sebagian besar pelanggan mereka adalah kalangan domestik, sehingga krisis ekonomi global tidak banyak berdampak bagi mereka. "Barang-barang kami larinya masih ke kalangan lokal, belum ada yang menembus sampai Amerika," katanya.
Sejak program Desa Kita diluncurkan oleh Bank Indonesia Yogyakarta, transaksi para pengusaha terus meningkat. Sejak hadirnya beberapa mesin ATM, pembeli semakin mendapat kemudahan sehingga mereka tidak kesulitan melakukan transaksi di toko kami, kata Anti, salah seorang pegawai di salah satu toko di kawasan Manding.
Tidak hanya fasilitas mesin ATM, tetapi juga taman parkir yang membuat pengunjung lebih nyaman. " Dulu sebelum ada tempat parkir, kami selalu kesulitan memarkir kendaraan saya mengingat jalan di Manding sangat sempit. Posisi jalannya juga menikung tajam sehingga sangat berbahaya jika memaksakan parkir di tepi jalan," kata Arisman, salah seorang pengunjung di kawasan Manding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.