Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Pembuat Virus Manfaatkan Proses Migrasi IPv6

Kompas.com - 09/06/2011, 15:13 WIB

KOMPAS.com - Uji coba implementasi IPv6 sebagai protokol internet masa depan berlangsung mulus, Rabu (8/6/2011), dalam gerakan bersama yang disebut Hari IPv6 Sedunia. Sejumlah situs yang berpartisipasi menjajal versi yang mendukung trafik IPv6 tidak mengalami gangguan berarti. Namun, antisipasi gangguan yang mungkin dihadapi selama proses migrasi dari protokol internet IPv4 yang dipakai saat ini ke IPv6 masih harus mendapat perhatian.

Hari IPv6 Sedunia yang menguji implemntasi di ratusan situs merupakan langkah penting untuk penerapan secara penuh penggantian protokol tersebut. Namun ketika melakuan transisi menuju standard IP baru tersebut, bakal ada sebuah situasi di mana ancaman-ancaman yang sebelumnya tidak nampak, akan muncul secara perlahan ketika para pembuat malware mengetahui transisi ini dan mulai melakukan adaptasi.

Menurut catatan yang ditulis Cathal Mullaney dari Symantec, dari sudut pandang keamanan, transisi ini memunculkan beberapa potensi masalah baru. Transisi IPv6 misalnya bisa menarik bagi para pembuat malware. Dengan diperkenalkannya IPv6, para penjahat cyber akan melakukan pemindaian alamat IPv6 untuk mengetahui kelemahan jaringan atau menemukan cara penyerangan yang dapat dilakukan.

Perusahaan anti-virus dan administrator sistem/jaringan harus memahami potensi ancaman tersebut dan melakukan tindakan antisipasi. Sepeti biasanya, Symantec merekomendasikan agar definisi, signature, dan aturan firewall di jaringan agar diperbarui untuk menjamin terlindungi dari ancaman-ancaman baru.

IPv6 merupakan protokol internet baru yang dikembangkan untuk mengantisipasi protokol IPv4 yang sebentar lagi penuh. Sistem Internet Protocol (IP) Address adalah sistem pengalamatan jaringan yang merupakan bagian paling penting dari sebuah proses akses informasi dan komunikasi. Sejak 1983 hingga saat ini sistem pengalamatan yang umum dipergunakan adalah IPv4 dengan kapasitas alamat sebesar kurang lebih 4,2 miliar.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA), sebuah lembaga resmi internasional pengelola alamat IP merilis data bahwa jumlah alamat tersisa dari IPv4 saat ini kurang lebih hanya tersisa 10 persen dari kapasitas awal atau sekitar 400 juta alamat saja. Jumlah ini tidak memadai untuk mengantisipasi perkembangan pengguna internet saat ini yang amat luar biasa ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi telekomunikasi masa datang yang berbasis IP. Sementara IPv6 menyediakan alamat internet miliaran kali jauh lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com