Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Ini Serangan "Cyber" Terbesar Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 28/03/2013, 11:57 WIB

shutterstock Ilustrasi

KOMPAS.com — Sebuah serangan cyber berjenis distributed denial of service (DDoS) terhadap perusahaan keamanan jaringan Spamhaus memiliki dampak yang sangat besar. Akibat serangan tersebut, dikabarkan kecepatan internet dunia, terutama di benua Eropa, terus melambat.

Tidak itu saja, serangan ini diduga dapat membuat dampak yang lebih buruk dari sekadar melambatnya kecepatan internet.

Menurut beberapa ahli keamanan komputer, melihat skala serangan yang semakin kuat, para pengguna bisa saja tidak dapat mengakses layanan dasar internet, seperti e-mail dan layanan perbankan online.

Sebenarnya, seberapa besarkah skala serangan cyber ini? Menurut Matthew Price, Chief Executive of CloudFlare, serangan DDos ini dapat dikatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Sekadar catatan, CloudFlare merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh Spamhaus untuk melindungi perusahaan tersebut dari serangan DDos ini.

"Serangan ini mirip dengan bom nuklir. Serangan ini mudah untuk menghasilkan kerusakan yang begitu besar," kata Price, seperti dikutip dari NY Times, Kamis (28/3/2013).

Serangan DDoS ini juga mampu mencapai nilai yang luar biasa besar, yaitu 300 miliar bit per detik. Dikatakan, serangan ini berpuluh kali lipat dibandingkan serangan DDos pada umumnya.

"Ini adalah angka yang sebenarnya. Ini merupakan serangan DDoS terbesar dalam sejarah internet," kata Patrick Gilmore, Chief Architect Akamai Teknologies, sebuah perusahaan penyedia konten digital.

Serangan ini diduga dimulai saat Spamhaus menambahkan sebuah perusahaan asal Belanda, Cyberbunker, ke daftar hitam (blacklist) miliknya. Spamhaus merupakan perusahaan pembuat daftar hitam yang digunakan oleh penyedia layanan internet sebagai acuan pemblokiran situs-situs web berbahaya.

Sementara Cyberbunker merupakan sebuah layanan penyimpanan data yang mengizinkan penggunanya untuk menyimpan semua data, kecuali pornografi anak dan hal-hal yang berkaitan dengan teroris.

Cyberbunker sebenarnya tidak secara langsung dituduh bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, seorang yang mengaku sebagai juru bicara Cyberbunker, Sven Olaf Kamphuis, memberikan sebuah pernyataan yang membuat perusahaan tersebut menjadi tertuduh. Kepada BBC, Kamphuis menyatakan, Spamhaus tidak seharusnya dapat menentukan "apa yang boleh dan tidak di internet".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

    Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

    e-Business
    Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

    Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

    e-Business
    Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

    Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

    e-Business
    Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

    Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

    Software
    Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

    Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

    Gadget
    Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

    Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

    e-Business
    Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

    Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

    Gadget
    Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

    Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

    Gadget
    Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

    Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

    Software
    Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

    Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

    Gadget
    Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

    Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

    Internet
    Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

    Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

    e-Business
    Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

    Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

    Software
    Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet 'Starlink' Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

    Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

    Internet
    Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

    Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

    Internet
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com