Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Kipas Angin Hampir Bikin Google Glass

Kompas.com - 02/06/2014, 12:14 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com - Jika sejarah berubah, mungkin perusahaan ini adalah pembuat perangkat yang sekarang disebut sebagai Google Glass.

Adalah Dyson, sebuah perusahaan yang lebih dikenal dengan produk kipas angin tanpa kincir dan mesin penyedot debu, ternyata sudah pernah membuat prototipe alat mirip Google Glass.

Headset untuk augmented reality itu dibuat oleh Sir James Dyson, penemu handal di balik perusahaan Dyson,  kurang lebih 10 tahun lalu.

Seperti dilaporkan oleh Wired, pada 2001 James Dyson mulai mengerjakan perangkat bernama Dyson Halo (Code No66). Halo merupakan perangkat komputer portabel yang dikenakan di kepala pengguna, dengan tampilan berupa kacamata dan mampu mengenali perintah suara.

Dyson via Wired.com
Sir James Dyson, penemu handal di balik perusahaan elektronik Dyson, sedang menguji prototipe Dyson Halo.
Prototipe Halo memang masih jauh dibandingkan Google Glass yang lebih modis. Perangkat ini masih mirip Walkman, dengan sebuah kotak yang dipasang di pinggang dan dihubungkan ke headset lewat kabel.

Kotak itu, yang bisa dikantongi atau dipasang di pinggang layaknya pager, adalah komputer min. Ya, kurang lebih saat ini bisa digantikan oleh ponsel (seperti pada Google Glass).

Sedangkan di bagian headset terdapat dua layar (dekat pelipis) yang diproyeksikan ke sebuah prisma ke layar 10 inci di depan mata. Intinya, mirip sekali dengan Google Glass.

Masih ada tambahannya, yang belum dimiliki Glass, sebuah alat kendali yang dikenakan di pergelangan tangan dan berfungsi layaknya mouse.

Dyson via Wired.com Sketsa prototipe Dyson Halo, perangkat yang secara konsep mirip dengan Google Glass.
Dyson Halo sempat dikembangkan selama tiga tahun, sebelum akhirnya para pengembangnya beralih ke perangkat yang lebih siap untuk dipasarkan.

James Dyson memang penemu yang handal, selain temuannya ini ia banyak membuat penemuan lain. Termasuk sebuah sel bahan bakar yang memungkinkan mesin Dyson berjalan dengan hidrogen dan oksigen (air).

Begitulah cara kerja Dyson, untuk mencapai produk yang laris ia melakukan eksplorasi ke berbagai pengembangan produk. Sama sekali bukan kegagalan, tapi bagian dari pembelajaran untuk menghasilkan sukses di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com