Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Startup Bisa Berkantor Gratis di Bandung Teknopolis

Kompas.com - 09/07/2015, 12:39 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, salah satu tujuan didirikannya Bandung Teknopolis adalah untuk mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan digital (startup). Sebuah gedung khusus untuk area perkantoran startup tersebut sedang dibangun dalam area Bandung Teknopolis di Gedebage, Bandung Timur.

"Startup bisa kontrak gratis selama tiga tahun," kata Ridwan usai jumpa pers IDByte dan Bubu Awards, Rabu (8/7/2015) di Kampus Binus JWC, Senayan.

Menurut Ridwan, generasi muda harus dipermudah dalam mengembangkan gagasan teknologi kreatif melalui startup. Sebab, di era teknologi yang semakin mapan, startup akan jadi alat untuk memangkas berbagai masalah perkotaan.

"Yang penting anak muda mah kerja, berinovasi. Nanti kalau sudah ada hasilnya, sudah untung, baru kita perlakukan seperti bisnis lain," Ridwan menuturkan.

Bandung Teknopolis direncanakan mulai beroperasi tahun depan. Pekan ini, akses tol dari Jakarta langsung ke "Silicon Valley"-nya Indonesia tersebut akan dibuka. Selain itu, akses kereta cepat dari stasiun Cawang, Jakarta, ke stasiun di Teknopolis tengah dipersiapkan.

"Jakarta ke Bandung Teknopolis nanti cuma 30 menit," ujarnya.

Ridwan mewacanakan Bandung Teknopolis yang menempati lahan seluas 800 hektar tersebut sebagai kawasan berbasis teknologi yang kondusif untuk berbisnis, bermain, nongkrong dan belajar. Mulai dari industri teknologi besar semacam Marvel, Google, Facebook, hingga startup yang baru berkembang, diharapkan bisa berkolaborasi.

"Anak-anak muda itu nanti bikin perjanjian dengan investor di kafe-kafe. Nanti seperti kawasan bermain tapi semua industri teknologi lokal maupaun internasional berkumpul jadi satu," katanya.

Untuk mewujudkan Bandung Teknopolis ini, Pemerintah Kota Bandung membutuhkan biaya hingga 100 triliun dengan waktu pengerjaan sampai 10 tahun. Selain mengandalkan APBD, pemkot juga melibatkan delapan pengembang swasta untuk mewujudkan megaproyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com