Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2016, 09:07 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Ubergizmo

KOMPAS.com - Di awal peluncurannya pada Juli lalu, Pokemon Go langsung menyita perhatian global. Game keluaran Niantic dan Nintendo itu dimainkan berbagai kalangan, baik muda maupun tua, masyarakat biasa hingga selebritas papan atas.

Puncak kejayaan Pokemon Go tercatat pada pertengahan Juli lalu. Jumlah pengguna aktif hariannya kala itu berada di kisaran 45 jutaan. Setelah itu, grafiknya mulai menurun.

Menurut data Apptopia yang dikutip KompasTekno dari Ubergizmo, Rabu (24/8/2016), pengguna aktif harian Pokemon Go saat ini tinggal 30 jutaan. Tak ada tanda-tanda grafik itu bakal mendekati angka 45 jutaan lagi.

Meski demikian, Pokemon Go masih tercatat sebagai game mobile paling populer saat ini. Hanya saja, tren penurunan yang tercatat mengindikasikan masyarakat luas mulai jenuh dengan game berbasis augmented reality tersebut.

UberGizmo Grafik penurunan pengguna aktif Pokemon Go.

Hal ini sesuai dengan prediksi beberapa pengamat di kala Pokemon Go masih di atas angin. Menurut mereka, kesuksesan instan yang diperoleh Pokemon Go bisa jadi tak bertahan lama.

Pasalnya, masyarakat di era teknologi mudah terpengaruh penyebaran informasi di internet. Ketika banyak yang membicarakan Pokemon Go, orang-orang bakal tergerak untuk mencoba permainan tersebut.

Lama-kelamaan, bakal tersaring sendiri pemain Pokemon Go sejati dan yang hanya ikut-ikutan. Hal ini yang perlu dipikirkan lebih lanjut oleh Niantic dan Nintendo.

Di industri teknologi, para pelaku dituntut untuk terus berinovasi. Pokemon Go pun telah beberapa kali diperbarui agar pengguna tak bosan dan kualitas permainan lebih baik.

Pembaruan itu antara lain dari segi antarmuka dan performa game. Niantic telah sesumbar bakal meluncurkan beberapa fitur baru yang menambah keseruan Pokemon Go.

Beberapa di antaranya meliputi kemampuan saling bertukar dan berdagang Pokemon (trade), bertarung dengan Pokemon lain di luar Gym, dan penambahan fungsi Gym. Belum jelas kapan fitur-fitur itu bisa dinikmati para pengguna.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Ubergizmo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com