Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tesis Ilmiah Stephen Hawking Kini Bisa Diunduh Gratis

Kompas.com - 23/10/2017, 19:19 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Tesis doktoral karya Stephen Hawking yang dibuat tahun 1966 kini bisa diakses secara online. Penelitian berjudul Properties of Expanding Universes ini, dapat diakses dan diunduh secara gratis oleh siapa saja melalui perpustakaan digital milik Universitas Cambridge.

Informasi itu disampaikan pihak Universitas Cambridge bersamaan dengan perayaan acara Open Access Week 2017.

Properties of Expanding Universes merupakan karya Stephen Hawking yang paling banyak diminati untuk bisa diakses secara online dan diunduh secara lengkap, seperti yang tertulis dalam situs resmi Universitas Cambrdigeyang dirangkum oleh KompasTekno, Senin (23/10/2017).

Perpustakaan Cambridge mencatat bahwa Properties of Expanding Universes mencapai angka keterbacaan hingga ribuan tiap bulannya. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana pengujian implikasi dan konsekuensi perluasan alam semesta.

Thesis PhD milik Stephen Hawking yang bebas akses Thesis PhD milik Stephen Hawking yang bebas akses

Di dalamnya dijelaskan perluasan tersebut menciptakan kesulitan besar bagi teori gravitasi Hoyle-Narlikar, hingga peristiwa singularitas di model kosmologi.

Tanggapan Stephen Hawking

Stephen Hawking berpendapat bahwa setiap orang di belahan bumi manapun akan mendapatkan akses tanpa batas untuk memahami penelitiannya secara komprehensif.

"Dengan membuat tesis bisa diakses secara terbuka, saya berharap bisa menginspirasi semua orang di dunia untuk melihat ke arah bintang-bintang (atas) bukan menunduk ke kaki mereka (bawah) agar memiliki rasa penasaran tentang semesta dan mencoba memahami tentang kosmos," ujar Hawking.

Baca juga: Zuckerberg dan Stephen Hawking Siapkan Wahana Perburuan Alien

Ia menambahkan bahwa setiap generasi akan 'bersandar' kepada generasi sebelumnya yang telah pergi. Seperti dirinya yang kala itu berpredikat sebagai PhD muda, ia mengaku bahwa hasil penelitian dari Isaac Newton, James Clerk Maxwell, dan Abert Einstein merupakan 'sandarannya' untuk karya penelitiannya yang terkenal saat ini.

Sebagai universitas yang memiliki 98 alumni penerima penghargaan Nobel, Cambridge berharap keputusan Stephen Hawking ini mampu mendorong peneliti lain untuk memberikan izin karyanya untuk diakses secara bebas.

Kepala Deputi Komunikasi Ilmiah Universitas Cambridge, Dr Arthur Smith mengungkapkan dengan membuka akses secara online untuk hasil penelitian dari mahasiswa Cambridge, akan mengeliminasi batas antara manusia dan pengetahuan.

"Banyak tesis yang memiliki informasi dan unik namun belum dimanfaatkan," katanya pada Open Access Week 2017.

Baca juga: Stephen Hawking: Saya Intel Inside

Stephen Hawking saat ini berkarir sebagai direktur penelitian di Department of Apllied Mathematics and Theoritical Physics (DAMTP) di Universitas Cambridge. Ia juga pendiri Pusat Teoritis Kosmologi (CTC) dan juga pernah mendapatkan gelar Emeritus Lucasian Professor di Universitas Cambridge pada tahun 1997-2009. Gelar tersebut sebelumnya diberikan kepada peneliti senior seperti, Isaac Newton, Paul Dirac, dan Charles Babbage.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com