Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Klaim Ada Karyawan Tesla Sabotase Perusahaan

Kompas.com - 20/06/2018, 07:05 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Tesla, Elon Musk dikabarkan mengirimkan e-mail ke seluruh pegawainya, tentang adanya sabotase yang dilakukan salah satu karyawan pada Minggu (17/6/2018) malam.

Sabotase yang dilakukan dikatakan cukup luas dan serius bagi operasional perusahaan mobil listrik itu. Pelaku mengubah kode sistem operasional manufaktur dan membagikan data sensitif ke pihak luar yang masih belum diketahui.

Kepada karyawan Tesla, Musk menegaskan jika investigasi mendalam akan dilakukan dalam minggu ini untuk mencari tahu, apakah pelaku merupakan aktor tunggal atau ada pihak lain dalam internal Tesla yang ikut terlibat.

Ia mewanti-wanti ke pegawainya bahwa Tesla memiliki banyak kompetitor yang menginginkan perusahaanya lenyap.

"Termasuk para penjual kosong di Wall Street, yang telah kehilangan miliaran dollar AS dan tetap banyak merugi. Ada juga perusahaan minyak dan gas, perusahaan terkaya di dunia yang tidak menyukai gagasan Tesla untuk mengembangkan mobil tenaga surya dan listrik," tulis Musk dalam suratnya.

Baca juga: Video Mobil Listrik Tesla Pecah Rekor Tarik Pesawat 130 Ton

Musk menduga, pelaku sabotase melakukan hal tersebut dikarenakan dirinya tidak menerima promosi jabatan.

"Mengingat tindakan ini, tidak mempromosikannya adalah keputusan yang sangat tepat," tulis Musk dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (20/6/2018).

Pada Senin malam, Musk kembali mengirim e-mail ke pegawaianya yang mengatakan jika terjadi kebakaran kecil di lini produksi. Tidak ada korban dalam persitiwa ini dan proses produksi dihentikan beberapa jam.

Dugaan sabotase juga pernah terjadi di Tesla sebelumnya. Tahun 2016, setelah roket SpaceX meledak saat didorong sebelum uji mesin, Musk dan COO Tesla, Gwynne Shotwell mencium adanya sabotase yang mungkin dilakukan dalam pengoperasiannya.

Minggu lalu, Tesla mengumumkan perombakan perusahaan yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja dengan lebih dari 3.000 pegawai, atau sekitar 9 persen karyawan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com