Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Smartphone Layar Sentuh, Benarkah iPhone yang Pertama?

Kompas.com - 23/12/2021, 16:03 WIB
Zulfikar Hardiansyah,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple pada tahun 2007 mengenalkan teknologi layar sentuh alias touchscreen di iPhone generasi pertama. Bahkan, melalui siaran pers Apple pada 9 Januari 2007, Apple mengatakan bahwa produknya merupakan ponsel baru yang revolusioner.

Revolusioner yang dimaksud perusahaan adalah salah satunya, iPhone memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dan berkirim pesan hanya dengan mengetuk layar.

Memang, jika dibandingkan dengan ponsel lain yang seangkatan, iPhone tampak memukau dengan penerapan touchscreen atau layar sentuh. Ponsel populer kala itu seperti Nokia, Sony Ericson, dan Blackberry masih menggunakan tombol fisik.

Ponsel-ponsel tersebut masih mengandalkan layar dengan keyboard fisik terpisah. Dengan keluarnya iPhone generasi pertama, tak salah apabila sebagian orang yang menganggap apabila Apple yang menemukan teknologi layar sentuh/touchscreen di ponsel.

Baca juga: Alasan Apple Ogah Bikin MacBook Layar Sentuh

Sayangnya anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Jika melihat sejarah penerapan touchscreen di ponsel, Apple sebenarnya bukan yang pertama kali menerapkan teknologi ini.

Adalah IBM Simon yang menjadi ponsel pertama yang menggunakan teknologi layar sentuh.

IBM Simon ponsel layar sentuh pertama

Prototipe IBM Simon sebagai ponsel touchscrenn pertam mulai dikenalkan ke publik dalam acara COMDEX (Computer Dealer’s Exhibition) di Las Vegas, pada 23 November 1992. Kemudian, sekitar dua tahun berselang, IBM Simon mulai dipasarkan di Amerika Serikat.

IBM Simon merupakan perangkat PDA (Personal Digital Asistant) yang dilengkapi teknologi seluler. Jadi, IBM Simon semacam PDA yang bisa melakukan panggilan. Pengembangan IBM Simon ini melibatkan dua perusahaan, yakni IBM dan BellSouth Cellular.

IBM Simon memiliki serangkain fitur seperti pada iPhone generasi pertama. Ponsel ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan menerima panggilan telepon. Selain itu, IBM Simon juga memungkinkan untuk berkirim email dan fax.

Fitur lainnya juga sudah ada di IBM Simon, antara lain seperti kalkulator, daftar kontak, keyboard di layar, kalender, dan pen untuk sketchpad (perangkat lunak untuk membuat sketsa). Dengan kemampuan IBM Simon, menegaskan iPhone bukan ponsel touchscreen pertama.

SimonMicrosoft Simon

Sejarah penemuan layar sentuh

Sementara itu, sejarah penemuan touchscreen bisa dikatakan cukup panjang. Beberapa dekade jauh sebelum touchscreen dipakai di IBM Simon, teknologi ini masih dianggap sebagai khayalan di tahun 1940-an, dikutip KompasTekno dari Ars Technica, Kamis (23/12/2021).

E.A Johnson merupakan orang yang pertama kali menemukan teknologi touchscreen menjadi nyata untuk diterapkan di tahun 1965. Insinyur asal inggris ini mengenalkan temuannya pada artikel “Touch display: a novel input/output device for computers” dalam jurnal Electronics Letters.

Baca juga: Proyek Layar Sentuh 3D dari Microsoft

Dalam artikel itu, ia menampilkan diagram terkait mekanisme layar sentuh yang banyak diadopsi pada ponsel saat ini. Johnson menemukan capacitive touchscreen yang memungkinkan layar berpanel listrik dapat digerakan dengan sapuan jari.

Johnson kemudian menerangkan secara spesifik terkait mekanisme capacitive touchscreen itu pada aritkel Touch Displays: A Programmed Man-Machine Interface dalam jurnal Ergonomics pada 1967.

Ia menerangkan rancangannya dengan membuat panel layar capacitive touchscreen menggunakan insulator (kaca yang dilapisi konduktor transparan). Sedangkan, penggerak panel itu menggunakan jari manusia, karena menggandung konduktor listrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com