KOMPAS.com - Grab melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawan. Angka ini setara dengan 11 persen dari total karyawan perusahaan asal Singapura tersebut. Jumlah karyawan terdampak PHK ini juga menjadi yang terbesar di Grab sejak pandemi.
Pengumuman PHK massal Grab disampaikan langsung oleh CEO Grab, Anthony Tan, melalui surat kepada karyawan. Menurutnya, kebijakan PHK ditempuh guna mengelola biaya dan memastikan layanan perusahaan lebih terjangkau dalam jangka panjang.
Dalam surat itu pula dijelaskan beberapa tunjangan yang akan didapatkan oleh karyawan terdampak PHK. Secara umum, mereka mendapat dukungan finansial seperti pesangon, dukungan profesional, dan medis. Berikut rinciannya:
Baca juga: Grab PHK Massal 1.000 Karyawan, Terbesar sejak Pandemi
Untuk besaran pesangon, Grab tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana skema perhitungannya. KompasTekno telah menghubungi perwakilan Grab untuk meminta penjelasan lebih lanjut, namun belum ada penjelasan hingga berita ini ditayangkan.
Masih dalam surat yang sama, Anthony Tan menegaskan bahwa alasan PHK massal Grab ini bukan merupakan jalan pintas perusahaan untuk meraih keuntungan, melainkan wujud reorganisasi demi adaptasi dengan lingkungan bisnis saat ini.
"Perubahan terjadi begitu cepat. Teknologi seperti AI generatif berkembang sangat pesat. Biaya modal meningkat dan secara langsung berdampak pada lansekap kompetisi," ujar Tan.
"Kita harus menggabungkan kemampuan kita dengan eksekusi yang gesit, sehingga kita bisa menawarkan layanan yang lebih terjangkau secara berkelanjutan dan meningkatkan penetrasi pengguna," lanjut bos Grab itu.
PHK kali ini bukan pertama bagi Grab. Sebab, pada tahun 2020 perusahaan asal Singapura itu juga memangkas sekitar 360 karyawan dengan dalih pandemi. Per akhir tahun 2022, jumlah total karyawan Grab mencapai 11.934 orang.
Baca juga: Grab Batasi Rekrutmen Karyawan dan Tak Naikkan Gaji Manajemen Senior
Pada September 2022, Grab menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana PHK massal. Padahal saat itu kondisi ekonomi sedang tidak stabil.
Namun, sejak Desember 2022, Anthony Tan mengumumkan bahwa Grab menyetop sebagian besar perekrutan, memangkas gaji manajer senior hingga anggaran perjalanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.