Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna 5G Dunia Tembus 1,5 Miliar

Kompas.com - 03/07/2023, 07:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Jumlah pengguna 5G diprediksi mencapai 1,5 miliar pada 2023 ini. Hal itu disampaikan berdasar riset dua perusahaan telekomunikasi dunia, Huawei dan Ericsson.

Dalam ajang pameran tahunan Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2023, Huawei menyebut jumlah pengguna 5G di dunia saat ini sudah mencapai 1,2 milar.

Sementara menurut laporan Ericsson Mobility Report (EMR), langganan 5G kian meningkat di seluruh dunia dan diperkirakan akan mencapai 1,5 miliar pada akhir 2023.

Rata-rata penggunaan data traffic jaringan seluler global bulanan per smartphone juga diprediksi Ericsson akan melebihi 20 GB pada akhir 2023.

Besarnya angkat tersebut secara tidak langsung memberitahu bahwa mayoritas penduduk dunia sudah banyak yang mengadopsi teknologi 5G. Masyarakat dunia juga dinilai menaruh banyak perhatian terhadap kecanggihan serta kecepatan dari jaringan 5G.

Huawei juga menyebut pihaknya akan mengembangkan teknologi yang memiliki manfaat luas kepada operator jaringan yang sudah mengadopsi jaringan 5G sebelumnya.

Baca juga: Smartphone 5G, Banyak Dicari, Banyak Juga yang Tidak Peduli

Sebab, seperti yang dikutip KompasTekno dari Giz China, Senin (3/6/2023), 5G dianggap telah memberi operator seluler kekuatan baru dalam menyediakan layanan dan pengalaman yang baru kepada pelanggan.

Ericsson juga melihat 5G sebagai faktor pendorong pendapatan bagi operator seluler.

Menurut Fredrik Jejdling, Executive Vice President dan Head of Networks, Ericsson, selama dua tahun terakhir, pengenalan layanan 5G di 20 pasar teratas dunia berhasil meningkatkan pendapatan operator seluler sebesar tujuh persen.

"Tren ini menunjukkan nilai 5G terus meningkat dan menguntungkan pengguna serta penyedia layanan," lanjut Jejdling dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno.

Jaringan 5G Telkomsel digunakan untuk layanan Undergorund Smart Mining di PT Freeport Indonesia.Dok Telkomsel Jaringan 5G Telkomsel digunakan untuk layanan Undergorund Smart Mining di PT Freeport Indonesia.

5G untuk bisnis

Saat ini ada sekitar 240 penyedia layanan komunikasi di seluruh dunia meluncurkan layanan 5G komersial dan sekitar 35 penyedia layanan telah meluncurkan 5G standalone (SA).

Layanan 5G yang paling umum diluncurkan oleh penyedia layanan untuk konsumen adalah enhanced mobile broadband (eMBB), Fixed Wireless Access (FWA), gaming, dan beberapa layanan berbasis AR/VR, seperti pelatihan dan pendidikan.

Baca juga: Teknologi 5G Dipakai PT Freeport untuk Kurangi Risiko Kecelakaan

Namun, ada pula layanan 5G yang dibuat untuk pelanggan enterprise, yang membutuhkan jaringan 5G privat.

Di China sendiri, layanan 5G privat untuk bisnis ini dilaporkan mendongkrak pendapatan operator seluler sebesar 10 miliar yuan (Rp 20,37 triliun, estimasi kurs Rp 2,073).

Contoh sektor yang menggunakan layanan ini antara lain industri manufaktur, tambang, kesehatan, pelabuhan, ladang minyak, dan sebagainya.

Kenaikan pendapatan ini juga berkontribusi sebesar 100 miliar yuan (Rp 203,7 triliun) terhadap pertumbuhan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Digital.

Laporan EMR juga mengungkapkan bahwa 5G terus mendorong inovasi dalam paket layanan seluler. Saat ini, semakin umum bagi penyedia layanan komunikasi untuk menawarkan paket layanan hiburan populer seperti televisi, streaming musik, atau platform game cloud.

Lebih dari 100 penyedia layanan komunikasi yang terdiri dari sekitar 40 persen penyedia layanan FWA, saat ini juga menawarkan FWA melalui 5G.

Teknologi 5G pertama kali dikomersialkan sekitar 2019 lalu. Sejak kemunculan teknologi ini, ada sekitar 17.000 operator jaringan swasta yang ada di dunia yang mulai mengadopsi jaringan 5G.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com