Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Mark Zuckerberg Kembangkan Facebook, Dulu Hampir Dijual ke MySpace

Kompas.com - Diperbarui 18/07/2023, 06:25 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meta (dulu Facebook Inc.) kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Total valuasinya ditaksir mencapai 728 miliar dollar AS (Rp 11.041 triliun).

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, juga menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat kesuksesannya mengembangkan bisnis Meta.

Jauh sebelum Facebook sesukses sekarang, Zuckerberg mengalami jatuh bangun, saat media sosial tersebut pertama kali dikembangkan.

Pada 2004, Zuckerberg mencari cara untuk mendapat modal demi mengembangkan Facebook. Saat itu ia mencoba peruntungan dengan mengajukan proposal kepada perusahaan media sosial MySpace.

Namun, usaha Zuckerberg ditolak mentah-mentah oleh MySpace. MySpace bahkan menolak memberikan modal kepada Zuckerberg sampai dua kali.

Baca juga: Alasan Zuckerberg PHK Lagi 10.000 Karyawan Induk Facebook

Meski demikian, Zuck masih tetap berupaya mencari cara agar Facebook berkembang.

Zuckerberg kemudian bertemu dengan CEO MySpace, Chris DeWolfe. Mereka mendiskusikan soal kemungkinan merger. Saat itu, Zuckerberg menawarkan Facebook seharga 75 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun). Namun, tawaran ini ditolak bos MySpace.

Lebih dari setahun setelah penolakan itu, tepatnya pada akhir tahun 2005, pendiri Facebook itu bertemu lagi dengan CEO MySpace.

Kali ini, Zuckerberg menawarkan Facebook dengan harga lebih tinggi, sebesar 750 juta dollar AS (Rp 11,3 triliun). Namun, lagi-lagi tawaran Zuckerberg itu ditolak oleh DeWolfe.

Terlepas dari penolakan itu, Zuckerberg tampaknya beruntung karena Facebook tak jatuh ke tangan orang lain. Sebab, media sosial tersebut makin populer pada tahun-tahun berikutnya.

Popularitas Facebook juga mengundang sejumlah perusahaan untuk ikut mengembangkan Facebook. Pada tahun 2007 misalnya, Microsoft membeli 1,6 persen saham Facebook seharga 240 juta dollar AS (Rp 3,6 triliun).

Investasi tersebut membuat valuasi Facebook meroket menjadi 15 miliar dollar AS (Rp 227 triliun).

Kesuksesan Facebook terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Bahkan, trafik Facebook mampu melampaui trafik MySpace sampai dua kali lipat, dihimpun KompasTekno dari PhoneArena, Rabu (12/7/2023).

Akuisisi WhatsApp dan Instagram

Berkat kesuksesan Facebook, Zuckerberg kini memiliki sederet media sosial lain, baik bikinan sendiri maupun lewat akuisisi.

Baca juga: 3 Fitur Instagram yang Ditiru Meta Facebook dari Medsos Lain

Instagram misalnya, dibeli Facebook pada April 2012 seharga 1 miliar dollar AS (Rp 15,1 triliun). Sejak diakuisisi hingga saat ini, aplikasi Instagram menjadi media sosial independen tanpa dilebur ke produk Facebook lainnya.

Tak hanya Instagram, Facebook juga membeli WhatsApp pada Februari 2014. Aplikasi pesan instan ini, saat itu sudah memiliki 450 juta pengguna. Kini WhatsApp sudah dipakai miliaran pengguna di seluruh dunia.

Terbaru, perusahaan milik Zuck menelurkan aplikasi Threads yang dirancang mirip Twitter. Meski hadir sebagai aplikasi mandiri, Threads terintegrasi dengan Instagram. Oleh karena itu, aplikasi ini memiliki tampilan bernuansa Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com