Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Umumkan 2 Chip AI Buatan Sendiri, Maia 100 dan Cobalt 100

Kompas.com - 16/11/2023, 10:28 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maraknya penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong para perusahaan teknologi raksasa membuat chip AI bikinan mereka sendiri. Salah satu yang melakukan hal ini adalah Microsoft.

Pekan ini, perusahaan milik Bill Gates tersebut resmi mengumumkan chip AI perdananya dalam ajang Microsoft Ignite 2023.

Ada dua chip AI yang diperkenalkan, yaitu Azure Maia 100 dan Azure Cobalt 100, dan keduanya akan digunakan untuk menopang kinerja AI di komputer data center yang menggunakan layanan cloud dan AI Microsoft Azure.

Maia 100 dirancang menggunakan teknologi 5 nanometer (nm) dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan memiliki sekitar 105 miliar transistor.

Chip AI ini berfungsi untuk mengakselerasi berbagai pengoperasian AI yang ada di Microsoft. Ini termasuk pengoperasian AI di layanan Azure dan beragam beban kerja AI dari kemitraan Microsoft dengan pemakaian teknologi layanan chatbot ChatGPT milik OpenAI.

Sementara itu, Azure Cobalt 100 merupakan prosesor (CPU) AI berarsitektur ARM yang memiliki jumlah inti mencapai 128 unit (128-core).

CPU AI ini dikhususkan untuk menjalankan beragam beban kerja AI di beragam komputer server dan data center, seperti melatih model pembelajaran AI (Large Language Model/LLM) hingga memprediksi kueri yang diminta pengguna dengan cepat dan akurat.

Baca juga: Kalau Mau Buat Chip Sendiri, Indonesia Harus Mulai Sekarang

Ilustrasi CPU Microsoft Azure Cobalt 100.Microsoft Ilustrasi CPU Microsoft Azure Cobalt 100.

Rencananya, kedua chip AI ini tidak akan dijual ke konsumen secara umum, melainkan akan dipaketkan bersama layanan software cloud dan AI yang ditawarkan Microsoft melalui bisnis Azure pada 2024 mendatang.

Executive Vice President Microsoft Cloud and AI, Scott Guthrie mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk membuat kedua chip AI tersebut sebagai pondasi dan solusi alternatif untuk segala pengoperasian dan beban kerja AI di Microsoft di masa depan.

Selain itu, kedua chip tersebut agaknya akan dipakai untuk sedikit melepas ketergantungan dari Nvidia, yang saat ini dianggap sebagai pemasok chip AI terbesar di dunia, serta untuk menghemat biaya membeli chip AI baru yang harganya bisa sangat mahal.

Soal biaya agaknya menjadi satu faktor pendorong bagi Microsoft ketika membuat chip AI bikinan sendiri, lantaran chip AI yang mereka butuhkan sebelumnya konon memiliki harga selangit.

Bahkan, chip AI yang populer di industri AI, yaitu Nvidia H100 kabarnya dibanderol dengan harga tertinggi 40.000 dollar AS (sekitar Rp 622 juta) per unit.

Baca juga: Penjelasan Cara Kerja ChatGPT, Pakai Ribuan GPU Nvidia

Kepopuleran chip AI Nvidia ini membuat produk chip AI langka dan sulit dicari di pasaran, sehingga ini pula yang mungkin menjadi motivasi Microsoft membuat chip AI bikinan mereka sendiri.

"Kedua chip AI hadir untuk memberikan solusi AI yang lebih baik kepada para konsumen dan mitra kami, yang tentunya memiliki biaya penerapan yang lebih rendah namun tetap berkualitas tinggi," jelas Guthrie, dikutip KompasTekno dari Reuters, Kamis (16/11/2023).

Kehadiran Microsoft Azure Maia 100 dan Cobalt 100 ini juga sekaligus menjadi jawaban atas penawaran AI milik kompetitor Microsoft Azure, yaitu Amazon Web Services yang beban kerja AI-nya ditopang memakai chip seri Graviton buatan sendiri.

Baca juga: Terungkap, Keuntungan Fantastis Nvidia dari GPU H100 yang Dijual Rp 300 Jutaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com