Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook, Album Foto Digital yang Diminati Anak Muda

Kompas.com - 02/11/2009, 22:16 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Situs jejaring sosial Facebook tak hanya diminati anak-anak muda untuk saling berkirim sapa, tetapi juga dijadikan sebagai album foto digital. Mengunggah (upload) foto di Facebook lebih praktis dan gratis ketimbang mencetak foto. Selain itu, hal ini juga lebih keren.

Fadila (22), karyawan swasta, warga Sosrowijayan, kini jarang mencetak foto selepas bergabung dengan situs jejaring Facebook. Jika mempunyai foto bagus yang diambil dari kamera atau ponsel, maka sebagian dimasukkan ke Facebook. Sebagian lagi disimpan di laptop dan komputer.

Hampir tiap hari Fadila menengok Facebook-nya di sela-sela mengerjakan tugas kantor. "Kalau sedang kumat narsisnya, foto apa saja yang ada gambar saya langsung saya upload. Sudah enggak kehitung berapa jumlah fotonya," ujarnya, Senin (2/11).

Shinta Maharani (24), karyawan swasta yang tinggal di Janti, Sleman, sepekan sekali mengunggah satu atau dua foto ke Facebook. "Ya buat keren-kerenan saja. Karena FB (Facebook) memfasilitasi penggunanya untuk memiliki semacam album digital, ya saya manfaatkan saja, ketimbang cetak foto, mahal," ujar Shinta.

Pendapat senada dilontarkan Indah (22), mahasiswi perguruan tinggi swasta. Indah sekarang hanya mencetak foto yang dirasa perlu untuk diletakkan di album, misalnya foto bersama pacarnya, foto keluarga, dan foto bersama teman-temannya yang paling berkesan.

"Hanya sekitar 25 persen dari 200-an foto saya di FB yang saya cetak. Mau mencetak semua, mahal, karena satu foto harganya Rp 2.000 lebih. Mendingan menaruh foto di FB. Tapi khusus foto bersama pacar, saya enggak mencantumkan ke FB," kata Indah.

Bagi pelaku usaha cetak foto, kehadiran album digital dari Facebook dan situs lain belum terlalu mengkhawatirkan. Namun, menurut Yonas Adi Kurniawan, Supervisor Manager PhotoTalk, ancaman album digital itu tetap mungkin ada.

Sejauh ini, penurunan terhadap minat cetak foto belum nampak, mungkin karena banyak orang masih merasa mantap melihat foto sekaligus memegang ketimbang hanya bisa menatap di layar komputer. "Gambarannya mirip dengan koran yang walau ada versi online-nya, orang masih saja merasa lebih mantap jika memegang kertas koran secara langsung. Sensasinya jelas lebih dapat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com