Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Apple "Ogah" Rilis iPhone Murah

Kompas.com - 12/09/2013, 12:59 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com — Harapan publik bakal tersedianya iPhone dengan harga terjangkau pupus sudah. iPhone 5C yang digadang-gadang (oleh media) sebagai iPhone murah ternyata punya harga yang tak bisa dibilang murah pun terjangkau.

Sebelum kemunculannya, harga iPhone 5C diperkirakan berada 400 dollar AS hingga 500 dollar AS. Kenyataannya, iPhone 5C masih termasuk relatif "mahal" dengan kisaran harga mencapai 549 dollar AS atau Rp 6,2 juta untuk versi 16 GB tanpa kontrak. (Baca: "Berapa Harga iPhone 5S dan 5C?")

Tak hanya pengguna gadget yang kecewa, investor pun kecewa. Investor menilai harga iPhone 5C kelewat mahal. Saham Apple pun tercatat sempat menurun 5 persen sehari setelah peluncuran iPhone 5C dan 5S.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa Apple belum atau tidak mau mengeluarkan ponsel dengan harga murah? Padahal pesaingnya, Android, merajai pangsa pasar smartphone global dengan mengandalkan ponsel-ponsel harga menengah hingga murah.

Apple memang tak pernah mengindikasikan bahwa pangsa pasar menengah-bawah adalah salah satu fokusnya. Perusahaan ini menganggap tak perlu mengejar market share.

Apple masih kuat

Mengapa begitu? Jay Yarow dari Business Insider berpendapat bahwa produk iPhone masih kuat dari sisi bisnis dan terus mengalami pertumbuhan hingga 20 persen pada kuartal lalu, kendati menghadapi persaingan dari lawan berat, seperti Samsung Galaxy S4.

iPhone bisa mempertahankan pertumbuhan, lanjut Yarow, karena platform iOS dinilai masih paling menarik di mata pengguna pada umumnya. Sistem operasi ini sederhana, mudah dimengerti, dan memiliki kekuatan dalam hal kualitas dan kuantitas aplikasi.

Apple juga akan mulai membundel aplikasi-aplikasi produktivitas iWork bersama dengan iPhone, sebagai langkah ofensif terhadap Microsoft Office dan Google Docs.

Di samping itu, perusahaan ini menawarkan paket produk lengkap, baik dari segi hardware, software, maupun layanan yang dipercaya memberi nilai lebih untuk iPhone, tak seperti produsen ponsel Android yang tidak memiliki banyak pilihan diferensiasi di luar harga jual produk.

Faktor aplikasi

Di pasaran negara maju yang menjadi segmen terpenting untuk para pengembang aplikasi, jumlah pengguna iOS yang aktif—dilihat dari data lalu lintas internet Quantcast—masih lebih banyak dibandingkan Android, meski angka pangsa pasarnya berbanding terbalik. Pengguna di pasar ini lebih aktif mengunduh aplikasi dibandingkan pengguna di negara berkembang.

Karena itu, Apple tak khawatir kehilangan pangsa pasar di wilayah-wilayah yang memang tak terlalu aktif mengunduh aplikasi iOS. Toh, para developer tetap menganggap iOS sebagai platform utama untuk mencari pemasukan.

Oleh karenanya, iPhone murah pun dianggap tak sesuai dengan tujuan Apple, yang memang tak tertarik memperlebar pangsa pasar. Dalam hal ini, keyakinan Apple bertolak belakang dengan para investor. Mana yang benar? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Baca berita-berita lain seputar topik ini di:
Peluncuran iPhone 5S dan 5C

Simak topik pilihan Tekno lainnya:
- BlackBerry Messenger di Android dan iPhone
- Microsoft Akuisisi Nokia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet 'Starlink' Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com