Eksperimen Nokia terhadap Android sudah dimulai sejak 2011. Tanda-tanda itu terlihat ketika beredar foto ponsel Nokia N9 yang menjalankan Android 2.3. Foto ini diyakini bukan rekayasa.
Nokia menjadi "pengagum rahasia" sistem operasi Android. Bahkan, CEO Nokia Stephen Elop dibuat galau. Ia mempertimbangkan agar Nokia mengadopsi Android demi menyelamatkan bisnis ponselnya yang sedang terpuruk. Terlebih lagi, pertumbuhan pengguna Android sangat pesat serta mendapat banyak dukungan dari pengembang aplikasi.
Sekitar akhir tahun 2013, seorang sumber tepercaya mengatakan kepada KompasTekno bahwa Nokia memang serius menggarap Android. Namun, sumber itu mengatakan, Android yang dikembangkan Nokia ini lain daripada yang lain.
Kepala Desain User Interface Nokia saat itu, Peter Skillman, disebut-sebut sebagai orang yang berperan besar dalam pengembangan Android di Nokia. Selain Skillman, ada Egil Kvaleberg yang memimpin penelitian dan pengembangan, desain sistem, dan arsitektur ponsel Android Nokia.
Beberapa pekan kemudian, beredar kabar Nokia sedang mengerjakan proyek yang disebut "Asha on Linux".
Dengan status super-rahasia, Nokia memproduksi 10.000 unit perangkat purwarupa yang secara fisik mirip ponsel seri Asha tetapi menjalankan Android. Perangkat ini diproduksi oleh pemanufaktur Foxconn di China dan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 200 seri 8225Q.
Karyawan Nokia menyebut perangkat itu dengan kode nama "Normandy." Ini hanyalah sebuah kode nama, bukan merek dagang ataupun nama resmi untuk dipasarkan.
Hingga pada Januari 2014, beredar kabar bahwa ponsel pintar Android itu diberi nama resmi Nokia X.
Ini bukan seperti Android yang diadopsi oleh Samsung, Sony, HTC, dan produsen ponsel lainnya. Proyek ini hanya memanfaatkan sistem operasi Android yang bersifat open source (terbuka) tetapi tidak menyertakan layanan atau aplikasi Google.
Sejak awal, KompasTekno meyakini bahwa Android yang dikembangkan Nokia mirip seperti sistem pada tablet Kindle Fire buatan Amazon. Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat itu tidak memungkinkan pengguna Kindle Fire untuk mengunjungi Google Play Store, atau berselancar internet dengan Chrome, atau memakai aplikasi asli Gmail.
Pengembangan Android terus berlanjut meskipun unit bisnis ponsel Nokia dibeli oleh Microsoft pada September 2013.
The Verge melaporkan, Microsoft terkesan "tidak suka" dengan proyek Android yang dijalani Nokia. "Ada terlalu banyak intrik politik" dengan keputusan Nokia mengadopsi Android. Peluncuran Android Nokia bahkan dikabarkan terancam batal. Di sisi lain, beberapa petinggi Microsoft menilai ponsel Android dari Nokia dapat menjadi kuda troya untuk meningkatkan adopsi Windows Phone.
Bocoran informasi dari Kemenkominfo
Kode teknis perangkat Android buatan Nokia terungkap berkat situs web Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada 24 Januari 2014, KompasTekno melaporkan ada pengajuan sertifikasi ponsel baru dengan kode teknis RM-980 kepada Pemerintah Indonesia. Ponsel itu dirakit di China.