Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Jual 3.500 BTS untuk Bayar Utang, Ini Daftarnya

Kompas.com - 07/10/2014, 13:13 WIB
KOMPAS.com -  PT XL Axiata Tbk bakal mendapatkan dana segar. Dana tersebut berasal dari penjualan 3.500 menara BTS miliknya. Nilainya mencapai Rp 5,6 triliun.

Dana ini akan digunakan XL untuk menekan beban utang yang selama ini membebani perusahaan.

"Dananya untuk pembayaran utang yang merupakan kombinasi rupiah dan dollar AS," ungkap Direktur Keuangan PT XL Axiata Mohammed Adlan, kepada Kontan, Jumat, (3/10/2014).

Dalam laporan keuangan semester I tahun ini, PT XL Axiata mencatat pinjaman jangka panjang Rp 24,42 triliun. Pinjaman tersebut dalam mata uang rupiah yakni Rp 11,6 triliun. Sementara utang XL yang berdenominasi dollar AS mencapai 1,07 miliar dollar AS.

Utang PT XL Axiata tersebut terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 7,4 triliun dan pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 2,4 triliun. Selain itu, XL juga memiliki utang kepada Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd senilai Rp 800 miliar, dan Rp 1 triliun dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Sementara itu, utang dollar AS berasal dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd sebesar 299 juta dollar AS, Export Kredit Nämnden senilai 72,32 juta dollar AS, serta Standard Chartered Bank  150 juta dollar AS. XL juga memiliki pinjaman dari DBS Bank Ltd Singapore 300 juta dollar AS, United Overseas Bank Limited sebesar 150 juta dollar AS, dan The Royal Bank of Scotland Plc Singapore 100 juta dollar AS.

Direktur Utama PT XL Axiata Hasnul Suhaimi mengakui, pembayaran utang ini belum bisa diperhitungkan alokasinya. Pasalnya, transaksi penjualan masih belum selesai. "Baru akan diselesaikan akhir tahun," kata dia, kepada Kontan.

XL mengumumkan telah menjual 3.500 menara pada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada 1 Oktober lalu. Dalam aksi tersebut, XL akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai tanpa pembayaran lain. XL juga akan menyewa menara yang telah dijual pada SUPR dalam waktu 10 tahun.

Kinerja membaik

Manajemen XL menilai, penjualan menara BTS akan meningkatkan nilai portofolio menara XL. Selain itu, total nilai aset PT XL Axiata juga akan bertambah 9,36% dari Rp 58,42 triliun menjadi Rp 63,89 triliun.

Selain itu, aset lancar XL juga meningkat 69,84% dari Rp 8,82 triliun menjadi Rp 14,98 triliun. Sedangkan, aset tak lancar turun tipis dari Rp 49,59 triliun menjadi Rp 48,91 triliun. Selain itu, ekuitas akan naik 37,01% Rp 13,05 triliun menjadi Rp 17,88 triliun.

Bila mengasumsikan laporan keuangan PT XL Axiata semester I 2014, beban pajak yang awalnya ditanggung Rp 12,49 miliar akan akan berbalik menguntungkan Rp 267,51 miliar. Kemudian, PT XL Axiata yang merugi Rp 482,52 miliar ini bisa meraih laba Rp 3,73 triliun.

Maklum sampai semester I-2014, XL menderita rugi bersih Rp 482,52 miliar dari sebelumnya laba Rp 670,42 miliar secara year-on-year. Padahal pendapatan XL kala itu naik 12,14% menjadi Rp 11,54 triliun.

Analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Arandi Nugraha mengatakan, aksi ini akan membuat PT XL Axiata mengalami penurunan rasio utang. Ia memperhitungkan, debt to equity ratio (DER) EXCL akan berkurang dari 2,32 kali menjadi 1,89 kali. Kemudian, debt to asset ratio (DAR) turun dari 0,51 kali menjadi 0,42 kali.

Menurut Arandi, pengurangan utang ini bisa mempengaruhi kinerja PT XL Axiata secara signifikan. Pasalnya, pembayaran beban bunga PT XL Axiata akan berkurang. Hanya saja, dampaknya baru akan terasa di tahun depan. Untuk tahun ini, eksposure utang pembelian Axis masih akan menghantui kinerja perseroan.

Arandi mengatakan, laba PT XL Axiata masih akan merosot 64,4% menjadi Rp 367,38 miliar. Namun pendapatan EXCL tumbuh 17,12% menjadi Rp 24,9 triliun. (Annisa Aninditya Wibawa/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com