Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Dijual ke Non-China atau Diblokir, Harganya Ditaksir Rp 1.600 Triliun

Kompas.com - 29/04/2024, 09:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Yahoo News

KOMPAS.com - Induk TikTok, ByteDance dipaksa menjual TikTok agar bisa tetap beroperasi di Amerika Serikat (AS).

Hal ini sehubungan dengan diundangkan dan ditandatanganinya aturan yang diberi nama “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act" (Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing) oleh Presiden AS Joe Biden.

UU tersebut mengharuskan ByteDance menjual ke perusahaan non-China dalam waktu maksimal 12 bulan ke depan. Jika tidak, TikTok akan diblokir di AS.

Lantas, jika dijual, berapa kira-kira harga TikTok?

Sebagai jejaring sosial raksasa , harga jual TikTok ditaksir mencapai 100 miliar dollar AS atau setara Rp 1.621 triliun (kurs Rp 16.211).

Hal ini diungkap oleh Daniel Ives, Managing Director and Senior Equity Research Analyst di bidang Technology Wedbush Securities. Menurut Dan Ives, angka tersebut muncul dengan mempertimbangkan pengguna aktif TikTok yang banyak dan algoritma "emas" TikTok.

Per Januari 2024, TikTok diestimasikan memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna aktif bulanan. Amerika Serikat menjadi basis pengguna terbanyak TikTok mencapai 170 juta pengguna.

Layanan media sosial milik ByteDance ini dilaporkan digunakan oleh 6 dari 10 orang Amerika yang berusia di bawah 30 tahun. TikTok dikenal memiliki algoritma "emas", sebuah logika di dalam TikTok yang memutuskan video mana yang akan ditayangkan kepada penggunanya secara terus-menerus.

Algoritma ini menawarkan video tanpa henti sesuai dengan minat dan kebiasaan pribadi pengguna, sehingga menciptakan aliran adiktif yang membuat pengguna bisa berlama-lama scrolling TikTok.

TikTok bisa saja tak menyertakan algoritmanya dalam penjualan. Namun, tanpa algoritma tersebut, kata Ives, TikTok bisa dijual dengan harga lebih murah.

“Kami yakin China dan ByteDance tidak akan pernah menjual TikTok dengan algoritma emasnya. Tanpa algoritma tersebut, kami yakin TikTok bernilai 30 miliar dollar AS hingga 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 486,5 triliun hingga Rp 648,7 triliun),” kata Dan Ives.

Bila dijual, menurut Dan Ives, ada sejumlah pihak yang kemungkinan tertarik membeli TikTok, seperti Microsoft, Oracle, dan Walmart. Namun, tak menutup kemungkinan ada perusahaan dan investor lain yang berminta.

Seberapa besar kemungkinan TikTok akan terjual? Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti. Namun, Dan Ives meyakini bahwa ada 75 persen kemungkinan TikTok akan memiliki kepemilikan baru pada awal 2025, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Yahoo News, Senin (29/4/2024).

TikTok punya siapa?

Ilustrasi TikTok. SHUTTERSTOCK/XANDERST Ilustrasi TikTok.
TikTok adalah anak perusahaan dari perusahaan teknologi rakasa China, ByteDance. Itulah sebabnya anggota parlemen AS menggambarkan perusahaan tersebut sebagai "milik China" dan khawatir data pengguna Amerika dibagikan ke pemerintah China.

Namun struktur ByteDance rumit. Associated Press melaporkan bahwa perusahaan tersebut berbasis di Beijing tetapi terdaftar di Kepulauan Cayman, wilayah luar negeri Britania Raya yang berada di Laut Karibia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com