Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medsos Jadi Pengepul Berita, Apa Kata Bos Media?

Kompas.com - 11/05/2015, 08:03 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu, Facebook mengemukakan rencananya mengekspansi layanan jejaring sosial menjadi agregator berita. Beberapa organisasi media terkemuka seperti The New York Times dan National Geographic, bakal digandeng untuk menggodok inisiasi ini.

Nantinya, netizen dapat mengakses konten berita langsung dari Facebook tanpa harus membuka tautan ke portal media tertentu. Rencana ini ditanggapi sebagai konsekuensi perkembangan teknologi oleh pendiri detikcom, Budiono Darsono.

''Saat ini berbagai portal online juga sudah memanfaatkan media sosial untuk menyebar berita. Misalnya di Detik.com, arus yang masuk juga banyak berasal dari Twitter,'' katanya saat ditemui usai sesi diskusi ''Media & Community in the Digital Era'', Sabtu (9/5/2015) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Menurut pria yang kerap disapa BDI, perkembangan TI menuntut organisasi media untuk selalu berinovasi dan berubah bentuk. Dulu, format media cetak dengan teks panjang dianggap paling pas untuk memenuhi kebutuhan pembaca.

Saat ini, pembaca butuh berita cepat dan ringkas. Karenanya, format media bermigrasi ke arah digital. Pembaca dapat mengakses berita dalam waktu yang hampir sama ketika peristiwa terjadi.

Inisiasi Facebook untuk menjadi pengepul berita juga berangkat dari kebutuhan masyarakat modern yang ingin informasi cepat. Facebook tak ingin aktivitas membuka tautan memperlambat akses berita sampai ke pembaca.

BDI paham hal ini. Menurutnya, tak masalah jika media sosial nantinya ingin bertindak sebagai pengepul berita. Asalkan, kerjasama dengan organisasi media menguntungkan kedua pihak.

"Kalau memang media sosial mau jadi agregator ya silakan saja. Asalkan mekanismenya tetap bisa saling membantu organisasi media,'' ia menuturkan.

Agregator berita godokan Facebook kabarnya akan bertajuk ''Instant Articles''. Disinyalir, Mei ini Facebook bakal menguji coba fitur tersebut.

Untuk menarik perhatian media agar mau bekerja sama, Facebook dikabarkan akan memberikan seluruh keuntungan iklan yang didapat dari konten ''Instant Articles''. Tapi tetap saja, arus pembaca akan lebih banyak masuk ke Facebook ketimbang portal media penyedia konten.

Saat ditanya apakah detikcom berniat bekerjasama dengan media sosial yang jadi pengepul berita, BDI belum bisa memastikan. ''Kita belum tahu, masih harus dilihat penawaran dan konsepnya seperti apa,'' pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com