Kuliah Sekampus, Putri Bill Gates dan Steve Jobs Punya Persaingan Sendiri

Siapa sangka rivalitas sengit kedua pemilik raksasa teknologi tersebut menurun pada anak-anaknya, Jennifer Gates (21) dan Eve Jobs (19). Namun, persaingan mereka sama sekali tidak berkaitan dengan perusahaan yang dirintis oleh sang ayah.

Baik Jennifer maupun Eve sama-sama terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Stanford. Di sana, keduanya bersaing memperebutkan gelar terbaik sebagai atlet berkuda.

Kedua putri penguasa teknologi dunia ini berhadapan pertama kali dalam sebuah kompetisi berkuda yang diselenggarakan di Los Angeles, California, AS, pada Oktober 2015. Namun, gelar juara tidak didapatkan oleh keduanya.

Tahun berikutnya, Jennifer dan Eve kembali berhadapan pada kompetisi berkuda yang digelar di Miami, Florida, pada April 2016. Sayangnya, mereka berdua masih belum bisa menyabet gelar sebagi juara.

Baik Jennifer maupun Eve sama-sama pernah memenangkan kompetisi berkuda yang diselenggarakan Federasi Olahraga Berkuda Amerika Serikat (USEF).

Jennifer tercatat memenangkan kompetisi tersebut pada Agustus 2014. Kala itu, ia membawa pulang hadiah sebesar 120.791 dollar AS (Rp 1,5 miliar). Sementara Eve memenangkan kompetisi pada April 2016 dengan membawa hadiah 159.293 dollar AS (Rp 2 miliar).

Hobi sejak kecil

Jennifer dan Eve sama-sama punya hobi berkuda sejak kecil. Jennifer pertama kali mengendarai kuda saat berusia enam tahun. Sementara Eve menyukai kuda sejak kecil lantaran dibesarkan di Palo Alto, California, yang memiliki tempat terbaik untuk berkuda.

Untuk mendukung minatnya sebagai atlet berkuda, baik Jennifer maupun Eve bahkan memiliki ranch sendiri di Florida. Uniknya, ranch yang dihadiahkan oleh orangtua mereka terletak bersebelahan.

Di tahun yang sama, ibunda Eve, Laurene Powell-Jobs, membeli sebuah peternakan yang berlokasi di sebelahnya. Dibanding Bill Gates, Laurene mengeluarkan uang lebih sedikit, yakni kisaran 15 juta dolar AS (Rp 199,7 miliar).

Beda pandangan

Meski memiliki hobi yang sama, Jennifer dan Eve memiliki pandangan yang berbeda mengenai keseriusan dan manajemen waktu untuk melakukan olahraga ini. Hal itu terutama jika terkait dengan masa depan keduanya.

Eve, misalnya, mengatakan membutuhkan waktu lama untuk menyeimbangkan antara olahraga berkuda dan studinya.

"Selama bertahun-tahun saya tahu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah memprioritaskan apa yang paling penting bagi Anda," ujarnya.

Sementara Jennifer berpandangan lain. Ia sempat berpikir untuk vakum sementara dari kegiatan berkuda.

"Saya selalu mengira saya hanya seorang amatir (di olahraga berkuda) dan lebih baik sekolah kedokteran atau mengejar karier profesional lain," ujar Jennifer.

Namun, seiring berjalannya waktu, Jennifer memberi kesempatan kepada dirinya sendiri untuk meniti karier sebagai atlet berkuda profesional.

"Sekarang saya berpikir untuk mendedikasikan beberapa tahun lagi untuk olahraga ini agar dapat melihat ke mana tujuan ke depannya," tambah Jennifer.